Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Mengelola Tanah dan Kesuburan Tanah Pasca Banjir: Panduan untuk Pemulihan dan Optimisasi
Admin
30 Maret 2024
23 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mengelola Tanah dan Kesuburan Tanah Pasca Banjir: Panduan untuk Pemulihan dan Optimisasi.

Banjir seringkali meninggalkan dampak yang signifikan terhadap kesuburan tanah, mempengaruhi ketersediaan nutrisi bagi tanaman dan memerlukan langkah-langkah pemulihan khusus untuk memastikan produktivitas tanah pasca bencana. Artikel ini membahas pengaruh banjir terhadap nutrisi tanaman yang tersedia dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengoptimalkan kesuburan tanah setelah banjir.

Pengaruh Banjir terhadap Nutrisi Tanaman

Banjir dapat secara dramatis mengubah tingkat nutrisi yang tersedia untuk tanaman dalam beberapa cara:

  • Erosi Tanah: Kehilangan tanah akibat erosi dapat membawa nutrisi tanaman yang berharga dan materi organik.
  • Sedimentasi: Penumpukan sedimen dari banjir dapat meningkatkan kadar nitrogen, fosfor, silikon, dan kalium dalam tanah.
  • Pelindian Nutrisi: Nutrisi yang larut dalam air seperti nitrat-nitrogen dan kalium dapat tercuci melewati kedalaman akar tanaman dan potensial mencemari air tanah.
  • Denitrifikasi: Nitrogen dalam tanah yang jenuh air dapat diubah menjadi bentuk gas melalui proses denitrifikasi dan hilang ke atmosfer.
  • Ketersediaan Fosfor: Ketersediaan fosfor dapat berkurang karena banjir yang menurunkan populasi mikroorganisme yang bertanggung jawab untuk meningkatkan ketersediaan fosfor.

Langkah-langkah untuk Mengoptimalkan Kesuburan Tanah Pasca Banjir

Untuk mengatasi potensi penambahan dan kehilangan nutrisi di lahan pertanian akibat banjir, langkah-langkah berikut ini dapat diambil:

  1. Tes Tanah: Setelah permukaan tanah kering, tanah harus diuji untuk menentukan kebutuhan pupuk guna mengoptimalkan hasil panen.
  2. Inokulasi Benih Kedelai: Ketika menanam kedelai setelah banjir, benih harus diinokulasi untuk membantu memastikan nodulasi dan fiksasi nitrogen, mengingat banjir dapat mengurangi beberapa populasi mikroba yang bertanggung jawab untuk proses ini.
  3. Defisiensi Fosfor: Defisiensi fosfor mungkin masih terjadi meskipun hasil tes tanah menunjukkan jumlah fosfor yang cukup, karena banjir dapat menurunkan populasi mikroorganisme tanah yang bertanggung jawab untuk meningkatkan ketersediaan fosfor.
  4. Tanaman Penutup: Jika tanaman komersial tidak ditanam setelah banjir, pertimbangkan menanam tanaman penutup untuk melindungi tanah dari erosi lebih lanjut dan untuk mempromosikan pertumbuhan mikroorganisme yang esensial untuk siklus nutrisi.

Sumber: extension.sdstate.edu/

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak