Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pupuk organik
Penggunaan Pupuk Organik Kompos yang Perlu Diperhatikan
Admin
5 Agustus 2020
105 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Penggunaan Pupuk Organik Kompos yang Perlu Diperhatikan.

Komposisi hara dalam pupuk organik sangat tergantung dari sumbernya. Menurut sumbernya, pupuk organik dapat diidentifikasi berasal dari pertanian dan nonpertanian. Dari pertanian dapat berupa sisa panen dan kotoran ternak. Sedangkan dari nonpertanian dapat berasal dari sampah organik kota, limbah industri dan sebagainya. Bahan organik dari berbagai sumber ini sering dikomposkan terlebih dahulu untuk meningkatkan mutu gizinya.

Penggunaan pupuk organik yang dikomposkan dapat menimbulkan beberapa permasalahan, yaitu:

  1. Harga kompos yang mahal. Di Korea, jika dibandingkan dengan harga nitrogen, harga kompos dapat mencapai 20 kali lebih mahal dibanding-kan pupuk kimia. Meskipun petani tertarik dan mau menggunakan kompos, namun mereka tetap mencari kompos yang harganya murah meskipun kualitas juga rendah.
  2. Ketidakseimbangan hara dalam kompos. Penggunaan bahan dasar tertentu mengakibatkan kandungan hara dalam kompos tidak seimbang. Contohnya di Korea banyak produsen menggunakan pupuk kandang yang dicampur dengan limbah cair dari industri, sehingga kompos ini mengandung P yang tinggi.
  3. Penjualan kompos yang belum matang. Pemakaian kompos yang belum matang akan merusak pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu indikator kematangan kompos harus menjadi salah satu kriteria.
  4. Akumulasi garam dan pencemaran lingkungan. Akibat kadar hara yang tidak seimbang dalam kompos, maka terjadi akumulasi hara tertentu yang dapat berakibat buruk bagi tanaman dan lingkungan.
  5. Pengawasan kualitas kompos. Untuk memonitor kualitas kompos, sejauh ini beberapa negara hanya menggunakan syarat kandungan logam berat dalam kompos, sedangkan kadar hara dalam kompos diabaikan.
  6. Di Indonesia yang tergolong daerah tropis dengan curah hujan tinggi, memungkinkan perombakan bahan organik berjalan relatif cepat, sehingga pupuk organik diperlukan dalam jumlah besar. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam pengangkutan dan penggunaannya, terlebih bila pupuk organik harus didatangkan dari tempat yang cukup jauh dari lahan usahanya, sehingga penggunaan pupuk organik ditingkat petani tanaman pangan masih sangat rendah.
  7. Komposisi fisik, kimia dan biologi pupuk organik sangat bervariasi sehingga manfaatnya tidak konsisten dan umumnya tidak langsung. Penggunaan pupuk organik dengan bahan yang sama terus-menerus akan menimbulkan ketidakseimbangan hara, sehingga sering terjadi akumulasi hara K dan defisiensi Mg (Koshino, 1990). Penggunaan pupuk organik dengan C/N rasio tinggi dan belum matang dapat menimbulkan defisiensi N (Paje, 1990).

Sumber : Didi Ardi Suriadikarta dan Diah Setyorini

(MP3_S)

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
PupukKompos
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak