Kegiatan budidaya tanaman tidak terlepas dari kebutuhan pupuk, kebutuhan tersebut termasuk juga pada perkebunan kelapa sawit. Pupuk sangat dibutuhkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain itu, juga berperan memberikan kebutuhan hara yang tidak tersedia secara alami di alam, atau ketersediaannya terbatas.
Masing-masing unsur hara baik makro maupun mikro memiliki perannya sendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Seperti unsur Nitrogen yang berperan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif, pembentukan jaringan dan organ tanaman, terutama pada daun. Unsur Fosfor yang memiliki peran besar dalam penyusunan protein, dan generatif tanaman, pertumbuhan akar, buah, dan bunga. Unsur Kalium berperan dalam mengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, translokasi dan transportasi karbohidrat, serta distribusi air didalam jaringan tanaman.
Walaupun masing-masing unsur hara memiliki fungsi yang berbeda, dalam pengaplikasiannya pada tanaman tidak boleh dilakukan secara bersamaan karena beberapa unsur hara memiliki sifat antagonisme dengan unsur hara lain. Sifat antagonisme antar pupuk menyebabkan salah satu unsur hara yang diberikan tidak dapat diserap tanaman secara maksimal, bahkan bisa juga bersifat racun bagi tanaman. Pupuk yang memiliki sifat antagonis apabila diaplikasikan secara bersamaan diantaranya :
Pupuk Urea dan Pupuk Fosfat, kedua jenis pupuk ini dapat menyebabkan peningkatan kemasaman tanah apabila diaplikasikan secara bersamaan, peningkatan kemasaman tanah dapat menyebabkan degradasi mikroorganisme tanah yang berdampak pada kesuburan t
Pupuk Kalium dan Pupuk Dolomit, pupuk dolomit yang mengandung unsur Magnesium dan Kalsium bersifat menekan unsur hara dari pupuk Kalium, sehingga menyebabkan unsur hara pada pupuk Kalium tidak dapat terserap secara sempurna oleh tanaman.
Pupuk Urea dan Pupuk KCL, pengaplikasian kedua jenis pupuk ini secara bersamaan akan menyebabkan terjadi pengumpalan pada kedua pupuk, sehingga pupuk akan sulit diserap.
Pupuk Kalium dan Pupuk Kieserit, pupuk kieserite mengandung unsur Magnesium dan Belerang yang bersifat racun apabila diaplikasikan secara bersamaan dengan pupuk Kalium.
Pencegahan terjadinya sifat antagonis antar pupuk dapat dilakukan dari sisi pengaplikasiannya yaitu diberikan jeda waktu 3 sampai 4 minggu. Hal ini penting dilakukan agar masing-masing unsur hara pada pupuk dapat terserap dengan sempurna oleh tanaman.
Sumber: srs-ssms.com