Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

perikanan
Pemeliharaan Benih Ikan Wader Pari yang Dipelihara pada Kolam Terpal dengan Padat Tebar Berbeda
Admin
4 Mei 2024
3 kali dilihat
Silver rasbora (Rasbora agyrotaenia) merupakan jenis ikan air tawar dari famili Cyprinidae yang banyak ditemukan di daerah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, Silver rasbora merupakan ikan komoditas lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Kegiatan pengembangan silver rasbora sebagai komoditas lokal unggulan hingga saat ini sedang dilakukan. Beberapa penelitian tentang pengembangan silver rasbora telah dilakukan antara lain berupa karakteristik habitat, kebiasaan makan, sistem konservasi, hasil tangkapan dari alam; uji mtDNA; induksi pemijahan dengan menggunakan hormon; serta penggunaan padat tebar yang berbeda pada stadia larva. Namun hingga saat ini, untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar umumnya berasal dari tangkapan alam. Hal ini menyebabkan populasi silver rasbora di alam menurun secara signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan pengembangan dan teknik pemeliharaan benih ikan yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan pasar secara kontinu. Benih ikan rasbora perak yang digunakan dalam penelitian ini memiliki rerata berat awal 0,22±0,05 gram dan panjang awal 1,85±0,05 cm. Selama masa percobaan, pakan diberikan 3 kali sehari (pukul 08.00, 12.00, dan 16.00) menggunakan pakan komersial terapung dengan kandungan protein 39%; Lipid (5%); serat kasar (4%); Kelembaban (10%); dan abu (11%) (PF-500 Matahari Sakti Ltd Indonesia) secara ad satiation. Pemeliharaan benih ikan silver rasbora dilakukan selama 40 hari dengan menggunakan 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan, dimana perlakuan berupa padat tebar yang berbeda (100, 150, 200, 250, dan 300 ikan m-2). Ikan silver rasbora dipelihara pada kondisi semi-outdoor menggunakan kolam terpal sebanyak 20 buah berukuran 1×1×0.5 m dengan volume air 500 liter dan diberikan aerasi menggunakan air blower (140 L min-1). Penggunaan padat tebar yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat benih rasbora perak selama masa percobaan. Berat dari benih silver rasbora menurun dengan meningkatnya padat tebar. Penggunaan padat tebar juga berpengaruh terhadap nilai FCR dan total pakan yang diberikan. Semakin tinggi padat tebar maka nilai FCR serta total pakan juga semakin meningkat. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa penggunaan padat terbar pada semua perlakuan masih dalam kondisi optimal pemanfaatan karena menunjukkan nilai FCR masih kurang dari 1. Perbedaan padat tebar berpengaruh nyata terhadap performa pertumbuhan benih ikan silver rasbora (R. argyrotaenia) pada kolam terpal. Pertumbuhan terbaik pada benih silver rasbora adalah dengan menggunakan padat tebar 100 ekor/500 liter. Namun berdasarkan parameter produksi dan kualitas air, penggunaan padat tebar 300 ekor/ 500 L masih menunjukkan kondisi yang sesuai untuk kegiatan budidaya dengan nilai FCR kurang dari 1 serta kualitas air yang masih optimal pemeliharaan benih silver rasbora pada kolam terpal. Sumber: unair.ac.id
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak