Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Aphelion dan Intensitas Cahaya Matahari: Apakah Berpengaruh pada Pertumbuhan Tanaman?
Rani Nur Rochim
10 Juli 2025
5 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Aphelion dan Intensitas Cahaya Matahari: Apakah Berpengaruh pada Pertumbuhan Tanaman?.

Fenomena aphelion sedang terjadi di Indonesia saat ini. Aphelion ini merupakan kondisi di mana titik dalam orbit Bumi berada pada posisi paling jauh dari Matahari yaitu berkisar 152,1 juta kilometer. Pada kondisi aphelion ini, intensitas radiasi matahari yang diterima di Bumi akan menurun sekitar 6-7% dibandingkan saat periode perihelion (jarak terdekat). Lalu apakah ada pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman?

Proses fotosintesis merupakan proses vital pada tanaman dan sangat bergantung pada intensitas cahaya matahari. Intensitas cahaya yang cukup tinggi dapat memaksimalkan laju fotosintesis dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Kondisi rendahnya intensitas cahaya matahari pada saat aphelion ternyata tidak mempengaruhi proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara optimal.

Penurunan intensitas cahaya matahari sebesar 6-7% merupakan penurunan yang relatif kecil sehingga tidak menurunkan laju fotosintesis secara nyata bagi sebagian besar tanaman terutama di wilayah tropis seperti Indonesia yang menerima cahaya matahari melimpah sepanjang tahun.

Selain intensitas cahaya, faktor lain seperti durasi penyinaran, suhu udara, ketersediaan air, dan nutrisi tanaman lebih berpengaruh signifikan dalam menentukan produktivitas pertanan. Oleh karena itu, variasi kecil intensitas cahaya akibat aphelion tidak sebanding dengan dampak suhu ekstrem dan faktor lingkungan liannya terhadap kesehatan tanaman. Wilayah tropis di Indonesia juga cenderung stabil dalam hal intensitas cahaya matahari sepanjang tahun.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa meskipun aphelion menyebabkan penurunan intensitas cahaya matahari namun dampaknya terhadap proses fotosintesiss tanaman sangat minimal dan tidak signifikan. Faktor iklim lokal, suhu, dan pengelolaan pertanian tetap menjadi penentu utama keberhasilan produksi tanaman. Oleh karena itu, perhatian utama dalam menjaga produktivitas pertanian sebaiknya difokuskan pada adaotasi terhadap perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam yang efektif.

 

Referensi:

Bentley, B., L. Lebidineuse, and R. McFahn. 2023. A3 7 Seasonal Orbit. Journal of Physics Special Topic: 1 – 2.

Lytvynov, M. 2025. Aphelion: Why the Earth is at its farthest from the Sun in summer, not winter. Universe Space Tech. https://universemagazine.com/en/aphelion-why-the-earth-is-at-its-farthest-from-the-sun-in-summer-not-winter/

0 Komentar
?
TAGS
aphelion
pertumbuhan tanaman
intensitas cahaya
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak