Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pertanian berkelanjutan
Manfaat Sampah Organik Sumber Energi dan Pupuk Ramah Lingkungan
Melvinna Rafida
25 Maret 2025
8 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Manfaat Sampah Organik Sumber Energi dan Pupuk Ramah Lingkungan.

Sampah masih menjadi masalah besar khususnya di Indonesia. Mengutip pernyataan dari Bank Dunia dalam laporan yang berjudul “What A Waste: A Global Review of Solid Waste Management”, jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan terus naik sebesar 70% hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton menjadi 2,2 miliar ton per tahun. Dari sampah yang ada, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan dan sisanya (20%) terbuang mencemari lingkungan. Selain persoalan jumlah sampah, terdapat juga persolan lain terkait kurangnya sikap bijak masyarakat dalam mengelola sampah. Padahal apabila sampah dikelola dengan baik, maka sampah dapat memberikan banyak manfaat. Pengelolaan maupun pengolahan sampah organik yang baik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan berdampak signifikan untuk pertanian berkelanjutan.

Sampah organik, yang berasal dari makhluk hidup seperti sisa makanan dan daun-daunan, dapat dikelola dengan berbagai cara untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Salah satu metode yang umum adalah pengomposan, di mana sampah organik diuraikan oleh mikroorganisme menjadi kompos yang bermanfaat sebagai pupuk.

Untuk membuat kompos, cuci bersih sampah organik seperti sisa makanan atau daun-daunan untuk menghilangkan tanah dan kotoran. Kemudian, keringkan sampah tersebut agar tidak berbau dan lebih mudah dihaluskan. Setelah itu, potong kecil-kecil atau tumbuk halus sampah tersebut agar proses penguraian berjalan lebih cepat. Terakhir, timbang bahan-bahan sesuai kebutuhan, misalnya dengan menggunakan 2 kg bahan utama dan sesuaikan jumlah bahan lainnya sesuai perlakuan yang diinginkan.

Sebagai alternatif, sampah organik juga dapat diolah menjadi eco-enzyme melalui proses fermentasi, menghasilkan larutan yang dapat digunakan sebagai pembersih alami, pupuk cair, dan pestisida. Larutan eco-enzim memiliki banyak keunggulan, salah satunya tidak memiliki tanggal kadaluwarsa sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.  

Pengolahan yang mungkin juga dilakukan dari sampah organik adalah pengolahan sampah organik menjadi biogas. Pengolahan biogas dari sampah organik memiliki manfaat yang signifikan untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari. Dengan mengubah sampah organik menjadi biogas, dapat dihasilkan energi terbarukan yang dapat digunakan untuk penerangan rumah, memasak, dan bahkan sebagai bahan bakar kendaraan, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Selain itu, sisa dari proses pengolahan biogas ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya nutrisi untuk tanaman, meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian. Dengan demikian, pengolahan biogas tidak hanya membantu mengurangi masalah sampah dan pencemaran lingkungan, tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

Sumber:

Gunawan, R., Kusmiadi, R., & Prasetiyono, E. (2015). Studi pemanfaatan sampah organik sayuran sawi (Brassica juncea L.) dan limbah rajungan (Portunus pelagicus) untuk pembuatan kompos organik cair. Enviagro: Jurnal Pertanian dan Lingkungan8(1), 37-47.

Rahmat, F. N. (2023). Analisis pemanfaatan sampah organik menjadi energi alternatif biogas. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 4(2), 118-122.

Sari, V. I., Susi, N., & Rizal, M. (2021). Pelatihan pemanfaatan sampah organik sebagai bahan eco-enzym untuk pembuatan pupuk cair, desinfektan dan hand sanitizer. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat2(3), 323-330.

0 Komentar
?
TAGS
Sampah Organik
Pertanian Berkelanjutan
Ramah Lingkungan
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak