Dalam dunia pertanian, kesehatan tanaman adalah faktor krusial yang menentukan keberhasilan panen. Salah satu metode inovatif yang muncul belakangan ini adalah imunisasi tanaman. Proses ini bukanlah tentang vaksinasi, tetapi lebih kepada pengaktifan sistem pertahanan alami yang sudah ada pada tanaman itu sendiri.
Imunisasi tanaman diinisiasi melalui rangsangan oleh faktor biotik (seperti organisme hidup) atau abiotik (seperti kondisi lingkungan). Cara kerjanya adalah dengan memperlakukan tanaman dengan agen pemicu yang kemudian merangsang respons pertahanan tanaman. Ini menghasilkan pembentukan penghalang kimia atau fisik yang melindungi tanaman dari invasi patogen.
Dalam interaksi antara tanaman dan patogen, ada sesuatu yang disebut interaksi gen R-Avr yang memicu resistensi lokal atau respons hipersensitif. Di bagian tanaman yang jauh dari titik invasi, resistensi spektrum luas dapat diinduksi yang dikenal sebagai resistensi sistemik diperoleh (SAR). Resistensi sistemik ini bisa dipicu oleh berbagai faktor biotik atau abiotik dan memiliki ciri yang serupa dengan SAR yang dipicu oleh patogen.
Beberapa faktor yang memicu resistensi sistemik dalam tanaman melalui jalur SAR yang bergantung pada asam salisilat (SA), sementara yang lainnya memerlukan asam jasmonat (JA) atau etilen. Ketika tanaman berada dalam kondisi terinduksi, mereka akan tetap siaga selama periode waktu tertentu. Jika ada serangan patogen berikutnya, respons pertahanan tanaman akan lebih cepat dan kuat.
Yang paling menarik, resistensi sistemik yang diinduksi (ISR) ini efektif dalam kondisi lapangan dan menawarkan mekanisme alami untuk kontrol biologi penyakit tanaman. ISR tidak hanya memberi kita metode pertahanan tanaman yang ramah lingkungan tapi juga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang bisa berdampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia.
Dengan memahami dan menerapkan imunisasi tanaman, petani dapat memanfaatkan kekuatan alam untuk melindungi tanaman dan memastikan hasil panen yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya kita untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan penyakit.
Referensi: pubmed.ncbi.nlm.nih.gov