Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

hama dan penyakit
Inovasi Hijau: Senyawa Semiokimia sebagai Solusi Efektif Pengendalian Hama
Fauhatuz Zahroh
10 Oktober 2024
10 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Inovasi Hijau: Senyawa Semiokimia sebagai Solusi Efektif Pengendalian Hama.

Senyawa semiokimia merupakan senyawa kimia yang digunakan oleh organisme khususnya serangga untuk berkomunikasi dengan sesama spesiesnya. Senyawa semiokimia terbagi menjadi dua jenis yakni Feromon dan Allelochemicals. Serangga memiliki senyawa kimia Feromon didalam tubuhnya, senyawa kimia ini dihasilkan serangga untuk berkomunikasi dengan sesama spesiesnya dan digunakan sebagai teknik pengendalian hama dengan cara menarik serangga hama ke area tertentu untuk membantu serangga mencari pasangan dan sebagai alarm untuk peringatan adanya anggota koloni yang berbahaya. Feromon yang digunakan dalam pengendalian harus digunakan pada waktu dan fase hidup yang tepat. Pada serangga penggerek padi bergaris, penggerek batang padi kuning, penggerek batang padi putih feromon seks akan aktif pada malam hari. Pada siang hari mereka akan resting, dan ketika malam hari dia keluar untuk beraktivitas. Feromon memiliki rantai karbon tertentu, serta berbagai gugus fungsional seperti alkohol, aldehid, dan asetat, serta ikatan ganda dengan memiliki rasio komponen yang spesifik. Biasanya, serangga memiliki komponen senyawa A dan B dalam rasio tertentu yang tidak bisa diubah. Faktor lain yang menentukan spesifisitas feromon adalah waktu aktifnya. Jika feromon aktif pada malam hari, maka produksinya juga akan terjadi pada malam hari, dan pejantan akan merespon pada waktu yang sama.

Senyawa semiokimia dalam serangga selain Feromon adalah Allelochemicals yang berfungsi untuk mempengaruhi organisme lain dengan menarik predator atau parasitoid ke sumber makanan dan senyawa yang mengeluarkan senyawa untuk menjauhkan herbivora. Serangga sangat mengandalkan sinyal kimia untuk kelangsungan hidup mereka. Tanpa senyawa-senyawa ini, serangga tidak dapat beradaptasi, baik dalam mencari sumber makanan, menemukan inang, maupun pasangan untuk kawin.

Penggunaan senyawa semiokimia dalam pertanian menjadi salah satu solusi dalam mengendalikan serangan hama dengan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia konvensional yang cenderung merusak ekosistem dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Senyawa semiokimia yang telah diidentifikasi dan digunakan dalam strategi pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan adalah Atraktan yang berfungsi menarik serangga ke perangkap dan sebagai alat pemantau untuk mendeteksi keberadaan serangga di suatu area untuk melihat tingkat populasi serangga target dan menentukan tindakan pengendalian. Manfaatnya sebagai Repelan yang bertugas menjauhkan serangga dari tanaman dan Disruptor komunikasi yang berfungsi mengganggu komunikasi antara serangga untuk mengurangi kawin dan reproduksi. Metode aplikasi senyawa semiokimia yang biasa dilakukan adalah metode mass trapping yang menggunakan feromon digunakan menurunkan populasi serangga target hingga berada di bawah ambang kendali. Contohnya, pada serangga seperti Spodoptera exigua (ulat bawang), Cylas formicarius (lanas ubi jalar), dan Codling moth di daerah endemik, metode ini diterapkan sejak awal musim tanam. Petani biasanya mengendalikan Spodoptera exigua (ulat bawang) dengan insektisida.

Manfaat penggunaan senyawa semiokimia dalam pertanian meliputi pengurangan penggunaan pestisida kimia yang merusak lingkungan dan kesehatan manusia, target spesifik pada hama tertentu tanpa mempengaruhi organisme non-target, efektivitas dalam mengendalikan populasi hama di berbagai jenis tanaman, serta membantu menjaga ekosistem dan meningkatkan keberlanjutan produksi pertanian.

 

Sumber: brin.go.id

0 Komentar
?
TAGS
Serangga
Hama
Semiokimia
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak