Tanah merupakan variabel terpenting dalam kegiatan bercocok tanam karena kandungan unsur hara di dalamnya merupakan nutrisi untuk tanaman. Selain unsur hara, kemasaman tanah juga perlu diperhatikan. Sebab, pH tanah berhubungan dengan ketersediaan unsur hara dan proses pembentukan tanah yang akan dijadikan lahan bercocok tanam.
Dilansir dari Cybext, secara umum pengertian tanah masam adalah tanah yang memiliki pH rendah, yaitu pH kurang dari 6,5. Nilai pH ini menunjukkan jumlah konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah.
Semakin tinggi ion hidrogen, maka semakin rendah nilai pH tanah dan semakin asam. Tanah dikatakan masam bila berada pada rentang angka 0-6. Padahal tanaman idealnya dapat tumbuh subur pada pH netral yakni 6,5-7,5.
Tanah masam berdampak buruk bagi sebagian besar tanaman, meski beberapa di antaranya dapat bertahan tumbuh. Beberapa masalah akibat tanah masam adalah:
- Menyebabkan penurunan kadar unsur hara untuk tanaman,
- Meningkatkan unsur beracun (alumunium) dalam tanah,
- Menurunkan produktivitas tanaman, sehingga sulit berfotosintesis, dan
- Mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman seperti iksasi nitrogen oleh Rhizobium.
Karakteristik tanah masam sebenarnya dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman yang tidak normal, meski Anda telah memberikan perawatan yang baik.
Selain itu, ciri-ciri tanah masam juga dapat berupa daya simpan dan serap air sangat tinggi, kegiatan mikroba turun, keracunan unsur Al, Mn, dan Fe pada tanaman, serta kandungan N, P, K, Ca, Mo, dan Mg sangat rendah.
Ada beberapa penyebab tanah menjadi asam atau ber-pH rendah. Namun, dapat dipastikan tanah mengalami kekurangan unsur kalsium (CaO) dan unsur magnesium (MgO).
Berikut faktor penyebab tanah masam:
Curah Hujan Tinggi
Pada daerah hujan yang tinggi, tanah akan selalu bereaksi masam. Sebab, tingginya curah hujan dapat mengakibatkan terjadinya pencucian unsur hara dari dalam tanah, sehingga secara alami tanah akan menjadi masam.
Pemupukan
Penggunaan pupuk secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan pH tanah menurun dan bereaksi masam. Beberapa jenis pupuk yang menyebabkan masam dalam jangka panjang adalah pupuk yang mengandung nitrogren. Misalnya, pupuk ZA, Urea, ZK, Amonium Sulfat, dan Kcl.
Respirasi Akar
Tanaman juga dapat menghasilkan karbondioksida karena proses respirasi akar. Ini terjadi selama periode pertumbuhan aktif yang mana akar dapat menyebabkan karbondioksida di tanah memiliki konsentrasi yang tinggi. Peningkatan jumlah karbondioksida terlarut dalam air tanah dan menyebabkan peningkatan keasaman tanah.
Bahan Organik
Berbagai macam bahan organik ternyata dapat menyebabkan pengasaman tanah. Ini bergantung dengan jenis tanaman sebagai sumber bahan organik tersebut. Dilansir dari Distan.bulelengkab.co.id, beberapa tanaman mengandung asam organik dalam jumlah yang sangat berbeda dengan tanaman lain.
Asam organik hasil dekomposisi bahan organik ini menyebabkan tanah menjadi masam. Apalagi, jika tanah tidak memiliki cukup mikroba untuk membantu mengurai zat organik dari dalam tanah. Sisa bahan-bahan organik yang tidak terurai sempurna juga dapat menyebabkan tanah menjadi masam.
Di Indonesia, tanah masam tersebar di tanah gambut dan rawa-rawa seperti di wilayah Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, dan sebagian Pulau Jawa. Maka, dibutuhkan penanganan yang tepat untuk mengatasi tanah masam.
Sumber: mutucertification.com