Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pengolahan tanah
Mengenali Karakteristik Tanah Masam dan Strategi Pengelolaannya
Admin
12 Juli 2024
8 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mengenali Karakteristik Tanah Masam dan Strategi Pengelolaannya.

Tanah masam, atau sering disebut tanah asam, merupakan jenis tanah yang memiliki pH rendah, biasanya di bawah 5,5. Meskipun tanah ini sering dianggap kurang subur dan menantang untuk pertanian, dengan penanganan yang tepat, tanah masam dapat diubah menjadi lahan produktif. Artikel ini akan mengulas karakteristik tanah masam, penyebab keasamannya, serta strategi pengelolaannya untuk mendukung produktivitas pertanian.

Karakteristik Tanah Masam

  1. pH Rendah pH tanah masam biasanya berada di bawah 5,5. Keasaman ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam tanah.

  2. Kandungan Alumunium dan Besi yang Tinggi Tanah masam sering kali mengandung alumunium (Al) dan besi (Fe) dalam jumlah tinggi, yang bisa menjadi racun bagi tanaman.

  3. Ketersediaan Hara yang Terbatas Pada pH rendah, beberapa unsur hara penting seperti fosfor (P), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg) menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Sebaliknya, unsur-unsur mikro seperti mangan (Mn) dan besi (Fe) bisa menjadi berlebihan dan meracuni tanaman.

  4. Struktur Tanah yang Kurang Baik Tanah masam sering kali memiliki struktur yang kurang baik, dengan tekstur yang berat dan drainase yang buruk. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan akar dan penyerapan air serta nutrisi oleh tanaman.

Penyebab Keasaman Tanah

  1. Pelapukan Batuan Induk Tanah yang terbentuk dari batuan induk yang asam, seperti granit, cenderung menjadi tanah masam.

  2. Pengaruh Curah Hujan Tinggi Daerah dengan curah hujan tinggi cenderung memiliki tanah masam karena hujan deras dapat mencuci basa (kation seperti Ca, Mg, K, dan Na) keluar dari tanah, meningkatkan konsentrasi ion H+.

  3. Penggunaan Pupuk yang Tidak Tepat Penggunaan pupuk nitrogen (seperti urea atau amonium sulfat) secara berlebihan dapat meningkatkan keasaman tanah.

  4. Degradasi Organik Bahan organik yang terdekomposisi menghasilkan asam organik yang dapat menurunkan pH tanah.

Strategi Pengelolaan Tanah Masam

  1. Pengapuran Pengapuran adalah penambahan bahan kapur (CaCO3) ke dalam tanah untuk meningkatkan pH. Pengapuran tidak hanya menurunkan keasaman tanah tetapi juga menambah unsur kalsium yang bermanfaat bagi tanaman.

  2. Penggunaan Pupuk Organik Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dapat meningkatkan struktur tanah dan menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.

  3. Pemilihan Tanaman Toleran Asam Beberapa tanaman memiliki toleransi tinggi terhadap keasaman tanah, seperti padi, jagung, dan beberapa jenis legum. Memilih tanaman yang sesuai dapat mengurangi dampak negatif dari tanah masam.

  4. Rotasi Tanaman dan Penanaman Tanaman Penutup Rotasi tanaman dan penanaman tanaman penutup dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan mengurangi erosi serta pencucian unsur hara.

  5. Pengelolaan Air yang Baik Drainase yang baik penting untuk mengelola tanah masam, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi. Hal ini dapat mencegah akumulasi air yang berlebihan yang dapat memperburuk keasaman tanah.

Meskipun tanah masam memiliki banyak tantangan, dengan strategi pengelolaan yang tepat, produktivitasnya dapat ditingkatkan secara signifikan. Pemahaman yang baik tentang karakteristik dan penyebab keasaman tanah adalah langkah pertama yang penting. Dengan pengapuran, penggunaan pupuk organik, pemilihan tanaman yang tepat, serta manajemen air yang baik, tanah masam dapat diubah menjadi lahan subur yang mendukung pertanian berkelanjutan. Mari kita hadapi tantangan tanah masam dan gali potensi tersembunyi yang dimilikinya untuk keberlanjutan pertanian kita.

Sumber: neurafarm.com

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak