Para petani kentang kini memiliki senjata baru dalam melawan hawar daun, penyakit yang disebabkan oleh Phytophthora infestans, yang dapat menghancurkan hasil panen dalam sekejap. Para ahli patologi tanaman telah mengembangkan strategi berlapis untuk menangkal serangan ini, mengurangi kerugian secara signifikan.
Langkah pertama dalam strategi ini adalah rotasi tanaman dan penggunaan benih bersertifikat untuk meminimalisir inokulum awal yang menyebabkan penyakit. Teknik seperti membuang kentang yang tidak digunakan dan penanaman varietas yang tahan penyakit berfungsi untuk menghambat laju perkembangan penyakit.
Model epidemiologi penyakit tanaman yang baru memberi petunjuk bahwa mengurangi inokulum awal, laju infeksi, dan durasi wabah adalah kunci untuk memerangi penyakit. Taktik seperti penerapan fungisida tepat waktu dan penggunaan penghalang hidup antar bidang tanaman kentang juga sangat efektif.
Dengan menerapkan prinsip pengelolaan penyakit yang diadaptasi dari metode pengendalian tradisional—seperti penghindaran, eksklusi, eradikasi, perlindungan, dan resistensi—petani kentang sekarang dapat menjaga kestabilan produksi dan kualitas panen.
Pendekatan terukur dan berbasis ilmu ini tidak hanya membantu dalam memerangi hawar daun tapi juga memberikan jalan bagi pengembangan strategi pengelolaan penyakit tanaman lainnya, memastikan bahwa makanan di meja kita terjaga dari ancaman penyakit tanaman.
Referensi: apsnet.org