Melansir dari kabaralam.com, FAO memprediksi kebutuhan protein dunia akan meningkat hingga 70% pada tahun 2050 seiring bertambahnya populasi manusia. Maka dari itu, pakan ikan berkelanjutan harus mulai diterapkan.
Pola pakan ikan berkelanjutan adalah pendekatan dalam memberikan makanan kepada ikan yang dipelihara dalam budidaya perikanan yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, kesehatan ikan, dan keefisienan sumber daya. Pola pakan ini didesain untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan ikan yang sehat, sambil juga meminimalkan limbah dan konsumsi sumber daya alam.
Beberapa prinsip utama dalam pola pakan ikan berkelanjutan meliputi:
Penggunaan Bahan Baku yang Berkelanjutan
Pola pakan berkelanjutan memprioritaskan penggunaan bahan baku yang berasal dari sumber yang berkelanjutan, seperti sumber daya perikanan yang dikelola dengan baik atau bahan baku nabati yang ditanam secara bertanggung jawab.
Nutrisi yang Tepat
Pola pakan ini menjamin bahwa pakan yang diberikan kepada ikan mengandung nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan ikan. Ini memastikan ikan tumbuh dengan baik dan kurang rentan terhadap penyakit.
Manajemen Jumlah Pakan
Pola pakan berkelanjutan mencakup perencanaan yang hati-hati dalam pemberian pakan kepada ikan untuk menghindari pemborosan. Hal ini membantu dalam mengurangi pencemaran air karena sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan.
Pengurangan Limbah
Pola pakan ini mendorong praktik-praktik yang mengurangi limbah dalam sistem budidaya ikan, seperti mengoptimalkan jumlah pakan yang diberikan dan menggunakan teknologi yang lebih efisien.
Kesehatan Ikan
Perawatan kesehatan ikan yang baik adalah bagian integral dari pola pakan berkelanjutan. Ini mencakup pemantauan kesehatan ikan, mencegah penyakit, dan penggunaan obat-obatan yang sesuai dengan rekomendasi ahli.
Penerapan pola pakan ikan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan jangka panjang dalam budidaya perikanan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan overfishing. Ini juga bisa meningkatkan kualitas produk ikan dan menjaga industri perikanan yang sehat dan produktif.
Alternatif Pola Pakan Ikan Berkelanjutan
Melansir dari Eitfood, pakan ikan alternatif menggunakan kedelai dan jagung. Akan tetapi, bahan-bahan ini pun mendapatkan kritikan karena dianggap tidak berkelanjutan. Mengapa bisa dikatakan seperti itu?
Misalkan saja budidaya kedelai dalam skala besar memerlukan deforestasi masal atau penggundulan hutan. Selain itu, yang paling parah bisa menyebabkan polusi air. Ikan pun sulit mencerna pakan yang berasal dari kedelai. Kalau ikan susah mencerna pakan kedelai yang terjadi pakan bisa masuk ke dalam air budidaya ikan dan mengakibatkan pencemaran nutrisi.
Oleh karena itu, kita bisa menggunakan bahan pakan ikan alternatif lain yang mengandung protein dan minyak nabati, ragi, serangga, dan ganggang. Bahan alternatif tersebut memiliki manfaat, antara lain:
Minyak dari ganggang
Penggunaan minyak dari ganggang bisa menggantikan manfaat dari minyak ikan. Minyak ganggang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.
Rumput lau
Budidaya rumput laut memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Rumput laut bermanfaat untuk ikan sebagai sumber serat.
Makanan serangga
Serangga kaya akan protein berkualitas tinggi. Berbagai jenis serangga mengandung nutrisi yang beragam, termasuk lemak sehat, vitamin, mineral, dan asam amino.Selain itu, serangga mudah dicerna oleh ikan sehingga tidak akan mencemari lingkungannya.
Selain nutrisi, alternatif pola pakan ikan berkelanjutan juga harus memikirkan terkait biaya yang dikeluarkan pun bisa lebih hemat. Inovasi pakan ikan berkelanjutan datang dari Prof. Dr. Ir. Mochamad Junus dari Universitas Brawijaya Fakultas Peternakan.
Ia membuat inovasi pakan ikan yaitu mengubah limbah gurita menjadi pakan ternak dan ikan melalui proses silase. Proses silase adalah proses pengolahan hijauan makanan ternak dengan cara diawetkan melalui proses fermentasi dan dapat disimpan dalam waktu lama berkisar antara 3-6 bulan.
Mengapa limbah gurita bisa dijadikan pakan ikan berkelanjutan?
Menurut penelitiannya seperti dilansir dari laman Direktorat Inovasi dan Inkubasi, limbah gurita merupakan limbah organik yang sering dibuang begitu saja. Padahal kalau diolah bisa menjadi pakan ternak dan juga ikan yang kaya nutrisi. Penggunaan silase pun ramah lingkungan. Nah, selain bermanfaat untuk pakan ternak dan ikan. Pengolahan limbah gurita juga bisa membuka peluang lapangan kerja.
Untuk mencoba mengolah limbah gurita menjadi pakan ikan, kamu bisa mencampurnya dengan bahan lain seperti jerami dan jagung. Kemudian dihancurkan dan dicampur dengan air. Campuran ini dimasukan ke dalam wadah khusus yang hermetik dan dipres untuk menghilangkan udaranya. Setelah beberapa bisa siap digunakan.
Sumber: pasarmikro.id