Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pakan ternak
Menangkap Peluang Bisnis Hijauan Pakan
Admin
14 Februari 2024
38 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Menangkap Peluang Bisnis Hijauan Pakan.

Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai hijauan pakan mencakup daun, ranting, batang, dan pelepah. Oleh karena itu, hijauan pakan merupakan hasil dari tanaman pakan atau tumbuhan lain yang menghasilkan biomasa dan memiliki klorofil, yang berfungsi sebagai pakan hijauan. Ini berarti hijauan pakan dapat berasal dari berbagai jenis tanaman, seperti jagung, sorgum, pelepah kelapa sawit, pelepah pisang, pelepah sagu, dan lainnya.

Penyediaan hijauan pakan berkualitas tinggi secara konsisten dapat membantu mengurangi biaya pemeliharaan, karena mengurangi ketergantungan pada konsentrat, yang harganya cenderung naik. Pemberian hijauan pakan berkualitas tinggi, seperti legum, dapat meningkatkan efisiensi produksi ternak karena biaya murah dan nilai nutrisinya tinggi, memungkinkan pertumbuhan yang seimbang dibandingkan dengan pakan berbasis konsentrat.

Selain itu, hijauan pakan juga memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu dan keamanan produk ternak yang mengonsumsinya, serta menjaga stabilitas usaha peternakan, terutama dalam perusahaan peternakan sapi perah dan feedlot. Selain memberikan manfaat nutrisi, hijauan pakan juga berperan dalam menjaga keragaman hayati, stabilitas lingkungan, dan menciptakan pemandangan yang indah.

Menurut Prof Dr. Luki Abdullah dari Institut Pertanian Bogor, ketergantungan peternak pada konsentrat telah mengabaikan potensi nutrisi hijauan pakan selama bertahun-tahun, yang mengakibatkan harga pakan yang tidak terkendali. Sekitar 90% ternak ruminansia di Indonesia mengandalkan hijauan pakan lokal untuk mempertahankan populasi mereka, dengan lebih dari 26 juta ton bahan kering hijauan yang dikonsumsi setiap tahun oleh ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Meskipun hijauan pakan menyediakan nutrisi penting seperti serat, beta karoten, mineral, protein, dan air, perlu diwaspadai akan adanya faktor anti-kualitas yang dapat mempengaruhi fungsi pertumbuhan, produksi, dan reproduksi ternak. Contohnya termasuk karakteristik fisik seperti duri, bulu, atau tekstur daun, serta faktor kimia seperti lignin, coumarin, tanin, flavonoid, mimosin, nitrat, cyanogen, saponin, alkaloid, dan linamarin.

Dalam konteks bisnis, kesadaran peternak akan pentingnya nutrisi hijauan pakan telah membuka peluang bagi penyediaan pakan ternak ruminansia, terutama dengan harga bahan pakan lainnya yang terus meningkat. Namun, tantangan dalam pendistribusian, pengangkutan, penyimpanan, dan penggunaan hijauan pakan memerlukan rekayasa karakteristik fisik seperti pencacahan, pembuatan pelet, atau silase untuk meningkatkan daya simpan dan efisiensi ruang penyimpanan.

Untuk menjaga keberlanjutan bisnis penyediaan hijauan pakan, strategi tertentu diperlukan, termasuk perencanaan produksi tertulis, perhitungan kebutuhan yang tepat, pemantauan kesuburan tanah, perlindungan investasi dari organisme pengganggu, dan analisis kualitas secara rutin. Selain itu, penggunaan legum, pemilihan spesies yang adaptif, dan inovasi dalam sajian hijauan pakan juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan distribusi hijauan pakan bagi ternak.

0 Komentar
?
TAGS
Peternakan
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak