Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Perkembangan dan Teknologi Okulasi dalam Peningkatan Produksi Karet di Indonesia
Admin
15 Juli 2024
24 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Perkembangan dan Teknologi Okulasi dalam Peningkatan Produksi Karet di Indonesia.

Pada masa awal karet diperkenalkan, ternyata masyarakat Indonesia pernah tidak tertarik karena  sudah menanam pohon penghasil getah yang lainnya, yaitu Ficus elastica atau karet kebo. Bahkan, perkebunan karet jenis Ficus elastic tertua di dunia ada di Jawa Barat.

Karet (Hevea brasiliensis) adalah salah satu komoditas yang bisa kita banggakan. Indonesia bahkan pernah menjadi negara penghasil karet alam terbesar di Dunia. Meningkatnya permintaan karet  salah satunya karena berkembangnya industri otomotif.

Sampai saat ini, karet jenis Hevea Brasiliensis, masih terus ditanam di Indonesia. Negara Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil karet di Dunia. Indonesia memiliki jumlah produksi mencapai 2,175 juta metrik ton, di mana menjadi penyumbang 21 persen dari produksi karet alam dunia. Di samping itu, jumlah ladang perkebunan karet di negara ini juga sangat luas yang mencapai 3,5 juta hektare. 

Namun petani karet di Indonesia saat ini masih ada yang menggunakan bibit karet cabutan, anakan liar, atau hasil semaian biji dari pohon karet alam yang dibudidayakan sebelumnya. Meskipun demikian, bibit karet unggul sebenarnya sudah dikenal luas oleh petani.Bibit karet unggul dihasilkan dengan teknik okulasi antara batang atas dengan batang bawah yang tumbuh dari biji-biji karet pilihan.

Teknik perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya diantara melalui okulasi tanaman. Okulasi tanaman atau lebih dikenal dengan penempelan mata tunas merupakan teknik perbanyakan yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat karena dapat meningkatkan kualitas tanaman menjadi lebih baik. Berikut merupakan penjelasan mengenai okulasi.

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif buatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman melalui penempelan sepotong kulit pohon dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh dan bersatu menjadi individu yang baru. Arti batang bagian bawah yang digunakan untuk okulasi diharuskan mempunyai sistem perakarannya yang baik, sedangkan batang bagian atas biasanya dipilih yang memiliki hasil tanaman yang memiliki kualitas baik.  Terdapat dua macam teknik okulasi yang baisa diterapkan yaitu teknik okulasi tradisional dan teknik okulasi hijau.

Okulasi disebut juga sebagai salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan. Sama seperti jenis perbanyakan vegetatif buatan lainnya, okulasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bibit tanaman yang berkualitas baik. Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui dari teknik perbanyakan cangkok dan stek, tanaman okulasi memiliki kualitas yang lebih baik dikarenakan okulasi dapat menggabungkan 2 sifat unggul dari masing-masing bagian tanaman asalnya yang berupa sifat unggul dari batang bawah seperti sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman entres  yang dapat berupa hasil buah yang lebat.

Teknik okulasi biasanya dilakukan dengan menggabungkan tanaman-tanaman yang masih dalam satu spesies. Okulasi yang dilakukan antar tanaman dengan spesies berbeda jarang dilakukan karena memiliki tingkat keberhasilannya sangat rendah karena perbedaan sifat fisiologis dari masing-masing spesies dapat menghambat penyatuan batang atas dan batang bawah.

Adapun untuk kegunaan dalam okulasi ini, antara lain adalah  dapat menyebabkan proses perkembangbiakan menjadi lebih cepat karena faktor umur tanaman induk dan sifat induk yang unggul dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif  yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena didukung oleh bibit atau induk tanaman yang memiliki sifat unggul dan memiliki produksi tinggi. Hal tersebut yang mendorong peningkatan produktivitas dan mutu tanaman hasil okulasi sehingga teknik ini lebih menguntungkan. Hasil tanaman yang diperbanyak dengan okulasi memiliki sifat yang seragam. Hal ini dikarenakan okulasi merupakan perkembangbiakan secara vegetatif tanpa melalui proses peleburan dua gamet yang berarti satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri dan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Hal tersebut yang menjadikan hasil tanamannya menjadi seragam.

Sumber: bks-pps.com

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Karet
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak