Padi merupakan komoditas utama dalam usahatani di banyak daerah, terutama karena beras yang dihasilkannya menjadi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Namun, budidaya padi memerlukan tenaga kerja yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama, menjadi tantangan bagi petani.
Sebuah penelitian baru-baru ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan antara sistem tanam pindah (Tapin) dan sistem tanam benih langsung (Tabela) dari sisi produktivitas, biaya produksi, jumlah tenaga kerja, dan keuntungan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap kedua sistem tanam tersebut.
Hasil Penelitian
Penelitian ini melibatkan 70 sampel yang diambil secara purposive sampling, yaitu responden yang sudah menerapkan kedua sistem tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan usahatani padi sawah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, dengan sistem tabela adalah Rp.14.945.744 per musim tanam. Sedangkan pada sistem tapin, keuntungannya adalah Rp.10.100.145 per musim tanam.
Berdasarkan uji beda, terdapat perbedaan yang nyata antara produktivitas, biaya produksi, tenaga kerja, dan keuntungan antara kedua sistem tersebut.
Persepsi Petani
Persepsi petani padi sawah di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, terhadap sistem tanam benih langsung masuk dalam kategori tinggi dengan total skor sebesar 58,8 dan persentase sebesar 62,86%. Sedangkan persepsi terhadap sistem tanam pindah masuk dalam kategori sedang dengan total skor sebesar 40,62 dan persentase sebesar 65,71%.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi petani padi sawah terhadap sistem tanam benih langsung lebih baik dibandingkan dengan sistem tanam pindah.
Kesimpulan
Inovasi dalam budidaya padi, seperti sistem tanam benih langsung, dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani dibandingkan dengan sistem tanam pindah. Selain itu, persepsi petani juga cenderung lebih positif terhadap sistem tanam benih langsung. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk terus mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi dan metode baru dalam budidaya padi untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan mereka.
Referensi: ojs.uma.ac.id