Foto: orami.co.id
Hanya berjualan keripik kok bisa miliki omzet ratusan juta, ya? Begitulah kiranya yang ada di benak Sobat Desa saat ini. Namun siapa sangka berkat semua usaha yang dimiliki, pasti akan ada jalan. Berikut ini perjuangan Jayadi dalam membangun usaha camilannya hingga bisa sukses.
- Pernah Bekerja sebagai Buruh Kasar
Sebagai seorang lulusan teknik, lelaki kelahiran Kasembon, Malang ini mengawali pekerjaan sebagai buruh kasar. Kemudian ia banting setir menjadi pebisnis kuliner dengan modal awalnya Rp 60 juta. - Melewati 199 Percobaan
Meski telah membuat mesin sendiri, ia tidak langsung berhasil ketika membuat keripik. Kesulitannya terletak pada mengubah buah menjadi keripik dan menyempurnakan mesin yang dimiliki, bahkan hingga 199 kali percobaan. - Keripik Sempat Tak Laku Di Pasaran
Masalah selanjutnya adalah produknya belum bisa menyaingi banyaknya produk serupa di pasaran. Keripik nangka dan nanas yang awalnya diproduksi tidak menghasilkan uang yang banyak, justru turun di pasaran. - Saat Ini Memiliki 2 Outlet Utama
Setiap harinya, ia mampu mengolah 3 kuintal nangka, 2,5 kuintal apel, 3 kuintal nanas, 2 ton semangka, dan buah-buah lainnya. Ia juga berhasil mengirim 750 kilogram keripik ke luar daerah setiap bulannya.
Selengkapnya: kumparan.com