Secara umum, pengertian kualitas tanah dan kesehatan tanah dianggap sebagai sinonim dan dapat digunakan satu sama lain. Dalam hal ini satu kunci pembeda yang dikonsepkan oleh peneliti dan praktisioner adalah mengandung sifat tanah yang melekat (inherent) dan sifat tanah yang dinamis. Kesehatan tanah memunculkan ide gagasan tentang tanah adalah ekosistem yang kaya akan kehidupan sehingga diperlukan pengelolaan secara hati-hati agar dapat menjaga dan mendapatkan kembali kemampuan tanah untuk berfungsi optimal.
Terminologi kesehatan tanah cenderung lebih digunakan secara umum dalam dunia pertanian oleh para Petani (farmers), sedangkan para peneliti lebih cenderung menggunakan istilah kualitas tanah. Fungsi penting tanah terkait produktivitas tanaman dan kualitan lingkungan meliputi:
- Mempertahankan (retaining) dan mendaur unsur hara, serta mendukung pertumbuhan tanaman.
- Penyimpanan karbon (sequestration carbon).
- Proses infiltrasi, penyipanan, dan penyaringan air.
- Menekan (suppressing) hama, penyakit, dan gulma.
- Detoksifikasi kemikal berbahaya.
- Mendukung produksi pangan, pakan, serat, dan bahan bakar.
Secara ekonomi, peningkatan kesehatan tanah dapat secara langsung/tidak langsung meningkatkan:
- Pertumbuhan tanaman, qualitas, dan hasil yang lebih baik.
- Mengurangi resiko hilang hasil (yield loss) selama periode lingkungan buruk (hujan lebat, kekeringan, dan ledakan hama/penyakit).
- Akses masuk lahan yang lebih baik selama musim hujan.
- Mengurangi ongkos bahan bakar efek dari minim pembajakan.
- Mengurangi ongkos input dari berkurangnya losses, peningkatan efisiensi pupuk, pestisida, herbisida, dan aplikasi irigasi.
Sumber: sitibecik.com
