Pada kelompok tanaman rempah, atsiri dan obat, penyakit yang disebabkan oleh virus telah dilaporkan pada tanaman lada, panili, nilam dan mentha, namun di Indonesia baru ditemukan pada nilam dan lada. Penyakit pada tanaman yang diakibatkan oleh virus, tidak mematikan secara cepat, tetapi dapat menurunkan produksi.
Virus memiliki banyak perbedaan dengan patogen lain, yang menyebabkan sifat-sifat biologi, cara deteksi dan identifikasi serta teknik pengendaliannya juga berbeda. Beberapa sifat biologi virus yang perlu diketahui adalah penularan, kisaran inang dan gejala, sedangkan identifikasi virus didasarkan pada bentuk partikel, deteksi secara serologi dan molekuler. Teknik pengendalian virus yang efektif dilakukan dengan penggunaan bahan tanaman bebas virus, sanitasi lingkungan, dan pengendalian terhadap vektornya.
Pengetahuan tentang sifat biologi dan identitas virus diperlukan dalam penentuan pengambilan tindakan pengendalian yang tepat. Teknik pengendalian virus yang efektif dilakukan secara garis besar ada tiga kegiatan : (1) penggunaan bahan tanaman bebas virus, (2) sanitasi lingkungan dan (3) pengendalian serangga vektor.
Bahan tanaman bebas virus dapat diperoleh melalui skrining varietas yang ada atau dengan teknik kultur jaringan maupun rekayasa teknologi. Selanjutnya, diperlukan pelaksanaan SOP perbenihan yang ketat dalam perbanyakannya untuk menjaga kesehatan benih. Sanitasi lingkungan dilakukan dengan memusnahkan sumber inokulum di lapang, yaitu membersihkan sisa-sisa tanaman, memusnahkan tanaman terinfeksi dan tidak menanam tanaman inang lain di sekitar tanaman budidaya (misalnya tanaman hias dan hortikultura yang menjadi inang lain Potyvirus pada nilam). Pengendalian vektor dilakukan dengan monitoring secara berkala keberadaannya di lapang.
Gambar. Gejala infeksi virus pada daun. a) gejala nekrotik disebabkan infeksi virus dari nilam pada daun Chenopodium, b) gejala klorotik disebabkan infeksi virus dari nilam pada daun Chenopodium, c) gejala mosaik pada daun nilam, d) gejala belang pada daun lada, e) penanganan sampel di lapang, sampel diletakkan di dalam pelepah pisang dan f) pelepah pisang dilipat kemudian diikat dengan tali rafia.
Link terkait :
Warta Puslitbang Perkebunan Vol. 20 No. 2, 2014
Sumber artikel :
(MP3_S)