Penyakit tanaman adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, jamur, virus, serangga, dan faktor lingkungan seperti kelembaban yang tinggi atau rendah, suhu yang tidak sesuai, atau kondisi tanah yang buruk. Penyakit tanaman dapat memengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas tanaman, sehingga dapat merusak hasil panen dan mengurangi nilai estetika tanaman hias.
Penyakit tanaman dapat menyerang semua jenis tanaman, termasuk tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman pangan.
Gejala Penyakit Tanaman
Gejala penyakit tanaman dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit, jenis tanaman yang terinfeksi, dan kondisi lingkungan. Beberapa gejala umum yang dapat terlihat pada tanaman yang terkena penyakit adalah:
- Bercak atau lesi pada daun: Daun tanaman yang terinfeksi biasanya akan terlihat ada bercak atau lesi yang dapat berupa bintik-bintik berwarna hitam, coklat, atau merah.
- Daun menguning atau rontok: Tanaman yang terinfeksi penyakit dapat mengalami perubahan warna pada daun menjadi kuning atau bahkan mengalami penurunan jumlah daun yang rontok.
- Pertumbuhan terhambat: Tanaman yang terinfeksi penyakit biasanya tumbuh lebih lambat dari tanaman yang sehat, dan dapat terlihat kurang subur atau bahkan kerdil.
- Keropeng atau deformitas pada buah: Buah tanaman yang terinfeksi penyakit dapat mengalami keropeng atau deformitas, seperti cacat bentuk atau ukuran yang tidak sesuai dengan seharusnya.
- Bunga tidak berkembang: Tanaman yang terinfeksi penyakit dapat mengalami masalah dalam pembentukan bunga dan produksi buah.
- Batang dan akar tanaman membusuk: Penyakit dapat menyebabkan pembusukan pada batang dan akar tanaman, sehingga dapat mengakibatkan tanaman layu dan mati.
- Produksi yang menurun: Tanaman yang terinfeksi penyakit dapat mengalami penurunan jumlah dan kualitas produksi.
- Kematian tanaman: Penyakit yang parah dapat mengakibatkan kematian tanaman secara keseluruhan.
Jenis Penyakit Tanaman dan Solusinya
a. Jamur berbulu halus
Organisme yang mirip jamur yang disebut jamur berbulu halus dapat mempengaruhi banyak tanaman hias dan makanan, seperti impatiens, pansy, columbine, anggur, selada, serta tanaman cole seperti brokoli dan kembang kol. Penyakit bulai sering terjadi selama cuaca basah dan menyebabkan bagian atas daun berubah warna, sementara bagian bawahnya berkembang menjadi jamur putih atau abu-abu.
Untuk mengatasi penyakit ini, disarankan untuk menanam kultivar yang tahan bila tersedia. Meskipun tidak ada fungisida yang tersedia, praktik budaya seperti menghapus dan memusnahkan dedaunan yang terinfeksi, atau seluruh tanaman jika penyakit bulai menyebar luas, dapat membantu. Selain itu, hindari memadatkan tanaman atau menyiraminya di malam hari, dan rotasi tanaman yang dapat dimakan dari tahun ke tahun.
b. Bintik Hitam
Penyakit jamur yang dikenal sebagai bintik hitam sering ditemukan pada bunga mawar, serta bunga dan buah lainnya. Walaupun tidak langsung mematikan tanaman, penyakit ini dapat melemahkan tanaman dan membuatnya lebih rentan terhadap masalah lainnya. Pada cuaca dingin dan lembab, bintik-bintik kecil berwarna hitam muncul di daun, yang kemudian menguning dan akhirnya rontok.
Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk menghilangkan batang dan daun yang sakit sebelum musim dingin tiba, karena jamur dapat bertahan hidup di sana. Selain itu, menjaga kebersihan dan kekeringan dedaunan dengan menggunakan mulsa di bawah tanaman, menempatkan mawar di tempat yang terkena sinar matahari pagi agar embun dapat menguap dengan cepat, serta menyiram tanaman dengan fokus pada akar dan tidak pada dedaunan juga dapat membantu. Pertimbangkan untuk menanam varietas mawar yang tahan terhadap bintik hitam, dan juga dapat menggunakan fungisida untuk mencegah penyakit ini.
c. Embun Tepung
Embun tepung adalah penyakit jamur yang ditandai dengan lapisan putih berdebu pada daun, batang, dan bunga. Penyakit ini dapat menyerang beberapa tanaman seperti lilac, apel, anggur, mentimun, kacang polong, phlox, aster, dan mawar.
Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk menyapu dan menghancurkan daun yang terinfeksi untuk mengurangi penyebaran spora penyakit. Pastikan juga tanaman memiliki drainase yang baik dan sirkulasi udara yang cukup. Hindari menyiram tanaman di atas kepala pada malam hari, dan disarankan melakukan penyiraman pada pertengahan pagi sehingga dedaunan dapat mengering sebelum malam tiba. Fungisida komersial tersedia untuk mengatasi embun tepung, atau dapat mencoba menyemprotkan larutan satu sendok teh baking soda yang dilarutkan dalam satu liter air untuk membantu mengatasi penyakit jamur ini.
d. Rebah Kecambah
Penyakit Damping-Off disebabkan oleh beberapa jenis jamur yang tersebar di tanah dan biasanya muncul pada kondisi lembab dan basah. Penyakit ini dapat menginfeksi bibit dan menyebabkannya roboh dan membusuk, dan sering terjadi di rumah kaca maupun di luar ruangan.
Untuk mencegah Penyakit Damping-Off, disarankan untuk menggunakan pot baru, kemasan sel, atau baki yang telah didesinfeksi dengan larutan pemutih 10 persen. Pastikan juga untuk menggunakan campuran pot yang segar dan bersih, dan hindari menumpuk terlalu banyak bibit pada satu tempat. Berikan ventilasi yang memadai untuk mengurangi kelembaban di sekitar bibit. Dengan menerapkan praktik budaya yang baik seperti ini, Anda dapat mencegah Penyakit Damping-Off pada bibit tanaman Anda.
e. Fusarium wilt
Permasalahan Fusarium wilt disebabkan oleh jamur yang terdapat di dalam tanah dan sering menyerang tanaman hias, kacang-kacangan, dan tomat. Gejala-gejala yang muncul adalah tanaman menjadi layu, kerdil, dan akar serta batang menjadi busuk dan hitam. Penyakit ini umumnya terjadi pada musim panas. Tidak ada solusi kimia yang efektif untuk mengatasi penyakit ini, tetapi Anda dapat menyingkirkan dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi serta menghindari menanam spesies yang sama di lokasi tersebut selama 5 tahun.
Sumber: faperta.umsu.ac.id