Beternak bukannlah hal asing bagi Vita Krisnadewi. Sejak kecil Vita sudah akrab dengan ternak, sebab kedua orang tuanya dahulu beternak sapi. Bahkan Vita bisa kuliah dari hasil orang tuanya beternak. Vita merupakan lulusan S1 dan S2 Fakultas Peternakan UGM, pada tahun 2018, ia mulai merealisasikan idenya dengan beternak domba. Vita lantas memberi nama peternakannya Sinatria Farm.
Setiap kandang di Sinatria Farm dibangun dengan sistem khusus, yakni memisahkan urin dengan kotoran domba. Sehingga tidak bau, seperti kandang-kandang pada umumnya. Prinsipnya yang membuat bau adalah dari urin, maka dibuat instalasi untuk mengkondisikan urin agar terpisah dengan kotoran domba. Konsepnya, di bawah kandang dipasang jaring untuk menangkap kotoran domba. Jaring tersebut dipasang miring agar kotoran bisa mengelinding ke tampungan yang disediakan.
Konsep integrated farming, ada pertanian, ada peternakan yang itu modern, semuanya diintegrasikan dalam satu tempat. Harapan Vita kemudian akan menjadi edu wisata sehingga banyak pemuda yang akan terserap untuk belajar beternak domba.
Pelaku usaha peternakan rakyat yang didominasi usia 50 tahun ke atas memerlukan regenerasi. Di sisi lain bonus demografi menjadi peluang yang sangat potensial menjadi penerus pahlawan pangan sektor peternakan. Oleh karena itu, Sinatria Farm tidak hanya berorientasi profit semata melainkan juga ingin menjadi bagian dari edukasi yang menggerakkan pemuda untuk terlibat dalam ketahanan pangan nasional.
Sumber :
https://banyumas.tribunnews.com,
(MP3_S)
