Ternak domba merupakan salah satu ternak yang dipelihara di pedesaan karena berperan besar dalam menunjang perekonomian, biasanya ternak domba digunakan sebagai tabungan di masyarakat pedesaan. Kebutuhan gizi ternak domba harus diperhatikan, oleh karena itu pada artikel ini akan membahas mengenai tanaman legume yang berperan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak domba. Salah satu tanaman leguminosa yang memiliki nutrisi tinggi adalah lamtoro.
Lamtoro atau petai cina sudah dimanfaatkan oleh masyarakat di pedesaan untuk pakan ternak (sapi, kambing dan domba). Namun demikian, masyarakat di pedesaan sebagian besar belum mengerti kandungan nutrisi tanaman lamtoro. Tanaman lamtoro memiliki banyak manfaat yaitu sebagai tanaman sumber protein untuk ternak ruminansia, sebagai pencegah erosi, tanaman pagar hidup dan tanaman pelindung. Lamtoro memiliki kandungan protein kasar yang sangat tinggi yaitu sekitar 34%. Tanaman lamtoro sangat disukai oleh ternak, pertumbuhannya cepat dan mudah tumbuh pada daerah tropis. Kandungan nutrien lamtoro yaitu serat kasar 18% dan lemak kasar 5,8%.
Pemberian daun lamtoro untuk ternak dalam bentuk segar memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk tepung daun. Makin tinggi persentase pemberian daun lamtoro segar cenderung menghasilkan pertambahan berat badan dan konsumsi pakan yang lebih baik. Pemberian dalam bentuk tepung daun yang dicampur dedak dengan imbangan 1:1, kurang disukai domba sehingga konsumsi pakan turun, sedangkan dengan perbandingan 1:2 memberikan hasil yang lebih baik.
Daun lamtoro perlu diperhatikan penggunaannya pada ternak karena mengandung zat antinutrisi berupa mimosin. Mimosin merupakan asam amino kompleks non-protein dengan struktur senyawa mirip tirosin. Kadar mimosin pada tanaman lamtoro dipengaruhi oleh bagian tanaman, umur dan musim. Daun dan polong lamtoro masing-masing memiliki kandungan protein kasar sebesar 34.4% dan 31%. Kadar mimosin dari daun dan polong lamtoro masing masing sebesar 7.19% dan 12.13% dari total kandungan protein kasar. Daun lamtoro memiliki kandungan protein kasar, produktivitas dan palatabilitas yang tinggi, namun karena kandungan mimosin menjadi faktor pembatas dalam penggunaannya Salah satu cara mengurangi resiko keracunan pada ternak ruminansia yaitu dengan proses pemanasan (pengeringan atau pelayuan).
Oleh : Nafiatul Umami, Ph.D & Meita Puspa Dewi, M.Sc
Sumber : ugm.ac.id