Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas penting dalam pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu pilihan utama petani di berbagai belahan dunia. Untuk memastikan pertumbuhan dan hasil yang optimal dari tanaman ini, penggunaan pupuk menjadi faktor krusial yang perlu diperhatikan. Salah satu alternatif yang semakin diminati adalah penggunaan pupuk organik cair (POC), yang telah terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Sebuah percobaan yang dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, pada periode Maret hingga Mei 2014, bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh konsentrasi pupuk organik cair (POC) serta dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis kultivar Talenta. Dengan ketinggian tempat sekitar ± 750 m di atas permukaan laut, percobaan ini memanfaatkan metode percobaan di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang melibatkan tujuh perlakuan yang diulang empat kali.
Perlakuan-perlakuan yang diuji mencakup berbagai kombinasi antara dosis rekomendasi pupuk N, P, K dengan konsentrasi pupuk organik cair. Hasil percobaan menunjukkan bahwa variasi konsentrasi POC dengan dosis pupuk N, P, K memberikan pengaruh yang signifikan terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, hasil tanaman, indeks panen, dan total padatan terlarut.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi terbaik untuk memaksimalkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis adalah pemberian konsentrasi pupuk organik cair sebanyak satu kali, yang dikombinasikan dengan setengah dosis pupuk N, P, K yang direkomendasikan. Pendekatan ini tidak hanya memberikan hasil yang optimal dari segi pertumbuhan dan hasil tanaman, tetapi juga memberikan manfaat ekologis dan ekonomis yang signifikan.
Pemberian pupuk organik cair diketahui memiliki dampak positif dalam meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, serta meningkatkan kualitas dan kesuburan tanah secara keseluruhan. Selain itu, penggunaan dosis pupuk N, P, K yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman juga menjadi kunci penting dalam mencapai hasil yang optimal tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
Dengan demikian, penemuan ini tidak hanya memberikan pandangan baru dalam pengembangan teknik budidaya tanaman jagung manis, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam upaya menjaga keseimbangan ekologi serta ekonomi dalam praktik pertanian modern. Melalui pendekatan yang terintegrasi antara pemupukan organik dan anorganik, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman mereka sambil tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan yang lebih luas.
Sumber: jurnal.unpad.ac.id