Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Ekonomi Pisang di Ramadhan: Peluang, Tantangan, dan Berkah
Admin
21 Maret 2024
55 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Ekonomi Pisang di Ramadhan: Peluang, Tantangan, dan Berkah.

Di Indonesia, pisang bakal menjadi salah satu teman sahur atau berbuka puasa. Di balik itu, pisang turut menjadi penggerak ekonomi dunia. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) bahkan menyebut pisang sebagai tanaman pangan terpenting keempat di dunia setelah gandum, padi, dan jagung.

Tak bosan rasanya hampir setiap hari menyantap pisang atau aneka menu olahan pisang. Bahkan, kala Ramadhan, pisang beserta produk-produk olahannya itu semakin banyak diperjualbelikan. Para pedagang musiman akan bersanding dengan para pedagang reguler menjajakan aneka jajanan pisang, antara lain pisang goreng, kolak pisang, es pisang ijo, dan pisang molen.

Ramadhan juga menjadi momen untuk mengenal aneka sajian pisang dari berbagai daerah di Indonesia. Sumatera Barat dan Sumatera Utara mempunyai cekodok, sedangkan Makassar terkenal dengan es pallu butung, pisang epe, dan barongko. Lampung dan Sulawesi masing-masing memiliki geguduh pisang dan sanggara talemme. Adapun Surakarta dan Gresik masing-masing mempunyai carang gesing dan bongko kopyor.

Tidak hanya itu, satu produk pisang goreng bahkan memiliki berbagai sebutan atau nama khas di sejumlah daerah di Indonesia. Sebutan itu muncul karena ada perbedaan bentuk, cara mengolah dan makan, meskipun sama-sama digoreng.

Pisang goreng di Pontianak dan Pekanbaru disebut sebagai pisang goreng kipas karena bentuknya seperti kipas. Di Banjar, Banten, dikenal pisang goreng telanjang karena digoreng tanpa tepung dan dicampur mentega.

Sementara pisang goreng khas masyarakat Bugis di Kalimantan dikenal sebagai sanggara pepe. Pisang yang ditumbuk pipih sebelum digoreng ini disantap menggunakan sambal. Pisang goreng serupa juga ada di Manado. Pisang goreng tersebut disantap menggunakan sambal roa.

Indonesia merupakan negara produsen pisang segar terbesar ketiga dunia pada 2022. Statista mencatat, total produksi pisang di Indonesia sebanyak 9,24 juta ton. India menempati urutan pertama dengan total produksi sebanyak 34,52 juta ton, sedangkan China berada di urutan kedua dengan total produksi sebanyak 11,77 juta ton.

India merupakan negara yang memiliki varietas pisang paling beragam di dunia. Negara tersebut memiliki 670 jenis pisang. Sementara Indonesia mempunyai 230 jenis pisang. Dari jumlah itu, hanya 20 varietas yang dibudayakan dan dikonsumsi, beberapa di antaranya yang populer adalah pisang barangan, pisang susu, pisang kepok, pisang tanduk, pisang raja, dan pisang ambon.

Negara produsen pisang terbesar di dunia pada 2022

Statista juga menyebutkan, pada 2022, nilai ekspor pisang di Indonesia mencapai 8,7 juta dollar AS, meningkat 42,81 persen dari tahun sebelumnya. Negara tujuan utama ekspor pisang Indonesia adalah Malaysia senilai 3,86 juta dollar AS, Singapura 1,83 juta dollar AS, dan China 1,54 juta dollar AS.

Adapun Badan Pusat Statistik menunjukkan, produksi pisang di Indonesia dalam lima tahun terakhir (2018-2022) terus meningkat. Produksi pisang Indonesia pada 2022 sebanyak 9,6 juta ton atau lebih tinggi dari produksi pada 2018 yang sebanyak 7,26 juta ton.

Daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia adalah Jawa Timur, yakni sebanyak 2,63 juta ton. Kemudian disusul Jawa Barat dengan total produksi sebanyak 1,32 juta ton, Lampung 1,22 juta ton, Jawa Tengah 999.739 ton, dan Sumatera Selatan 334.145 ton.

Dalam lima tahun terakhir, konsumsi pisang di Indonesia juga cenderung meningkat kendati sempat turun pada 2019 dan 2020. Produksi pisang itu meningkat dari 2,05 juta ton pada 2018 menjadi 2,41 juta ton. Sementara produksi pisang pada 2019 dan 2020 masing-masing sebesar 1,86 juta ton dan 1,78 juta ton.

Sumber: kompas.id

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak