Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

teknologi pertanian
Motivasi Petani Muda dalam Melakukan Modernisasi Pertanian
Admin
21 Mei 2024
69 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Motivasi Petani Muda dalam Melakukan Modernisasi Pertanian.

Motivasi petani muda sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk membuka pola pikir bahwa Indonesia memiliki sektor pertanian yang luas. Motivasi petani muda diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian. Sudah banyak yang mengetahui tentang potensi dari sektor agraris di Indonesia sangatlah besar.

Dalam upaya pengelolaan usaha pertanian tentu saja petani memiliki motivasi untuk terus mengelolanya. Salah satu yang disayangkan ialah kurangnya minat petani Indonesia untuk terjun langsung ke lapangan dan menjadi petani muda. Terlebih lagi saat ini untuk menjadi seorang petani tidak perlu lagi harus terjun ke sawah dan bermain lumpur. Sektor pertanian sudah banyak mengalami modernisasi yang diharapkan akan terus berkembang.

Penurunan Motivasi Bagi Petani Muda Terus Terjadi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya petani muda masih banyak yang kurang minat untuk terjun langsung ke dunia pertanian. Padahal jika dilihat banyak sekali lulusan dari sekolah pertanian baik tingkat SMA, D3,  maupun Strata Satu (S1). Tetapi pada kenyataannya sebanyak 72,6% petani di Indonesia ini hanya tamatan Sekolah Dasar saja.

Hal ini sangat berbanding terbalik dengan banyaknya lulusan dari sekolah dan jurusan pertanian. Menurut Kepala BPS Provinsi Jawa Barat sebanyak 36,30% petani di Indonesia berasal dari kelompok usia 45-49 dan 24,06% pada kalangan usia 30-44.

Menurutnya juga krisis petani muda ini merupakan salah satu permasalahan dalam dunia pertanian. Para pemuda beranggapan bahwa menjadi seorang petani tidak memiliki masa depan dan bukanlah pekerjaan yang menguntungkan serta membanggakan.

Para pemuda yang ada di desa cenderung pergi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan padahal di desa mereka bisa membangun sektor pertanian yang kuat. Namun, motivasi yang ada tidak cukup membuat mereka untuk bertekad menjadi petani muda di desa masing – masing.

Motivasi Petani Muda, Berasal Darimana?
Motivasi sama juga dengan suatu dorongan, kekuatan dan juga penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini biasanya muncul karena beberapa faktor seperti lingkungan, pendidikan, pengalaman kegiatan yang pernah diikuti, usia, akses informasi, luas lahan, serta sarana dan prasarana.

Semakin sedikit lahan yang dimiliki oleh penduduk maka akan mendorong mereka untuk mencari pekerjaan di luar karena bekerja sebagai petani dengan tanah sempit dianggap tidaklah menjanjikan.

Pendidikan dapat menjadi salah satu faktor pembentuk motivasi bagi para remaja semakin rendah tingkat pendidikan dari seseorang berfikir hanya bisa bekerja disektor pertanian dengan pekerjaan berat dan tidak menjanjikan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilina yang ditulis dalam Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat yang menyatakan bahwa pemuda cenderung menganggap bekerja di sektor pertanian harus bekerja di luar ruangan dengan cuaca terik, harus mencangkul dan juga menggarap lahan.

Perspektif para pemuda Indonesia yang negatif mengenai dunia pertanian inilah yang menyebabkan kurangnya motivasi dan minat untuk menekuni sektor pertanian.

Masalah regenerasi petani ini hingga saat ini masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Sektor pertanian sudah tidak menarik bagi pemuda Indonesia sehingga kebanyakan petani di Indonesia sudah berusia lanjut.

Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi sektor lain juga memberikan dampak penurunan kepemilikan luas lahan.

Banyak alih fungsi lahan pertanian yang dianggap sudah tidak produktif lagi untuk dijadikan perumahan, pusat perbelanjaan dan sektor lainnya di luar pertanian.

Hal tersebut tentu membuat produktivitas pertanian juga turut terganggu. Seharusnya lahan tersebut masih dapat dimanfaatkan kembali untuk usaha pertanian lain oleh petani.

Motivasi dan Minat Jadi Solusi Regenerasi Petani
Penghasilan yang kurang menjanjikan menjadi salah satu faktor sektor pertanian disingkirkan oleh generasi muda Indonesia.

Sedangkan mereka harus bekerja lebih keras sebagai tulang punggung keluarga dan memilih bekerja di sektor non pertanian yang lebih menjanjikan.

Kemajuan pertanian di Indonesia salah satunya bisa disebabkan oleh petani.

Sehingga sangat diperlukan solusi dalam hal ini sehingga generasi muda di Indonesia mau untuk terjun ke sektor pertanian salah satunya dengan berwirausaha di bidang pertanian.

Harus dilakukan regenerasi secepat mungkin untuk bisa memajukan sektor pertanian salah satunya dengan menumbuhkan minat generasi muda sehingga mau untuk terjun ke sektor pertanian serta memberikan bantuan modal untuk memulai usahanya.

Selain itu, pemberian asuransi apabila terjadi kegagalan pada saat panen juga akan menarik minat pemuda untuk mencoba berkecimpung di dunia pertanian.

Sarjana pertanian di tiap tahunnya terus bertambah setidaknya 34 ribu lulusan yang seharusnya menjadi peluang besar bagi sektor pertanian di Indonesia apabila mereka turut andil dalam memajukan sistem pertanian.

Akses Teknologi untuk Memotivasi Petani Muda
Motivasi petani muda bisa timbul dengan kemajuan akses teknologi bagi sektor pertanian yang diharapkan oleh petani hal ini juga akan menambah minat bagi sarjana pertanian untuk bertani.

Seperti hal nya jiwa muda yang menggebu dan ambisius, pemuda tentunya menginginkan suatu akses yang cepat dan juga mudah dalam melakukan segala hal salah satunya teknologi untuk bertani.

Seperti halnya negara lain yang sudah memiliki banyak penunjang teknologi bagi sektor pertanian mereka, memiliki varietas unggul, dan cara-cara yang modern dalam pengelolaan tanaman hingga pasca panen.

Sudah dibuktikan oleh negara lain dengan kemajuan teknologi produktivitas pertanian semakin meningkat. Salah satu negara dengan teknologi yang sudah maju ialah Amerika mereka negara maju tidaklah meninggalkan sektor pertanian tetapi justru mendukung sektor pertanian dengan memberikan teknologi maju bagi petani.

Salah satunya yang juga membuat petani memiliki penghasilan rendah ialah harga beli yang jauh dari harga pasaran karena ulah tengkulak. Generasi muda beranggapan bahwa harga produk pertanian yang dijual langsung dari petani tidak akan menutup kebutuhan mereka.

Padahal apabila memanfaatkan akses teknologi internet mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi. Saat ini sudah banyak sekali platform jual beli produk pertanian yang dapat menguntungkan bagi sisi petani.

Yayasan Agri Sustineri Indonesia (YASI) merupakan salah satu contoh dari yayasan yang dibangun untuk membantu petani dalam mendukung usaha pertanian berkelanjutan serta membantu meningkatkan pendapatan dan juga kesejahteraan bagi petani Indonesia. Teknologi – teknologi yang perlu dikembangkan lebih lanjut di Indonesia antara lain sebagai berikut.

Mesin untuk pemanenan
Transplanter, yang dipercaya dapat meningkatkan produksi padi hingga 30% karena kesesuaian jarak tanam. Mesin pemilah bibit unggul dan masih banyak lagi mesin lainnya yang dibutuhkan guna peningkatan produktivitas pertanian. Keberadaan teknologi dalam dunia pertanian ini diharapkan dapat menjadikan sektor pertanian di Indonesia menjadi lebih maju.

Sehingga pola pikir generasi muda untuk dunia pertanian menjadi terbuka lebar dan menarik minat generasi muda untuk bertani. Motivasi petani muda harus sangat kuat untuk dapat terjun ke dunia pertanian.

Sumber: agrisustineri.org

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak