Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

pertanian organik
Produktivitas Padi Organik di Pringsewu: Antara Fakta dan Peluang Ekonomi
Admin
22 Januari 2024
56 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Produktivitas Padi Organik di Pringsewu: Antara Fakta dan Peluang Ekonomi.

Kabupaten Pringsewu, Lampung, dikenal sebagai wilayah dengan luas lahan produksi padi organik tertinggi di Provinsi Lampung. Meski demikian, hasil panen padi organik di sana ternyata masih rendah. Para petani belum sepenuhnya beralih ke metode pertanian organik, karena mereka meyakini bahwa produktivitas padi organik berimbas pada pendapatan yang rendah.

Sebuah penelitian yang dilakukan di dua kecamatan di Kabupaten Pringsewu, yaitu Kecamatan Pringsewu dan Pardasuka, mengungkapkan perbedaan signifikan antara produktivitas, biaya, dan pendapatan dari pertanian padi organik dan non-organik. Data dihimpun pada bulan Agustus 2020 dengan memantau tiga musim tanam terakhir, yaitu MH 2019/2020, MK 2019, dan MH 218/2019. Responden yang terlibat sebanyak 18 orang, dengan total observasi sebanyak 108.

Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas pertanian padi organik lebih rendah sebesar 0,97 ton/hektar dibandingkan dengan padi non-organik. Biaya produksi padi organik rata-rata lebih tinggi sebesar Rp. 1.593/kg dibandingkan dengan padi non-organik. Namun, pendapatan rata-rata dari pertanian padi organik lebih tinggi sebesar Rp. 7,12 juta/hektar dibandingkan dengan padi non-organik.

Mengapa hal ini terjadi? Mitos tentang rendahnya produktivitas padi organik mungkin terbukti tidak sepenuhnya benar. Meskipun produktivitasnya sedikit lebih rendah, pendapatan yang diperoleh petani padi organik ternyata lebih tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh permintaan pasar yang meningkat untuk produk organik, yang pada gilirannya memberikan harga jual yang lebih baik.

Para petani di Pringsewu perlu mempertimbangkan kembali pandangan mereka terhadap pertanian organik. Meskipun ada tantangan dalam hal produktivitas, manfaat finansial yang dapat diperoleh dari padi organik sebenarnya lebih besar. Mungkin saatnya bagi petani untuk mempertimbangkan keberlanjutan dan nilai tambah yang dapat diberikan oleh pertanian organik, bukan hanya dari segi produktivitas tetapi juga dari segi ekonomi.

Sumber:   polinela.ac.id

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Padi
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak