Habitat:
Tanaman banyak ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian kurang lebih 800 m dpl, dan banyak dibudidayakan di ladang serta di halaman rumah.
Penyebaran:
Tanaman ini berasal dari daerah tropis
Kandungan kimia :
Kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman ini antara lain asetogenin, squamocin, bullatacin, annonacin dan neoannonacin.
Bagian tanaman yang digunakan adalah akar, daun, buah dan biji.
Cara kerja:
Senyawa kimia yang terkadung dalam srikaya dapat bersifat sebagai:
1. Bersifat sebagai insektisida
2. racun kontak
3. Penolak (repellent)
4. Penghambat makan (antifeedant).
Metode pembuatan:
Bahan dan Alat |
Cara Pembuatan |
Cara Penggunaan |
OPT Sasaran |
Ekstrak daun srikaya 500 gram daun srikaya segar 12-17 liter air Ember, pisau, panci dan alat penyaring |
Didihkan daun srikaya dalam 2 liter air sampai tersisa ½ liter. Saring. |
Tambahkan larutan dengan 10 – 15 air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi |
Kutu daun,wereng, ulat daun kubis, ulat krop kubis, belalang dan lalat |
Ekstrak biji srikaya 500 gram biji srikaya 20 liter air Ember Alat penyaring |
Hancurkan biji srikaya. Masukkan kedalam air biarkan selama 1 – 2 hari. Saring. |
Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari |
Semut, kutu daun |
Ekstrak biji srikaya Biji srikaya Alat penumbuk/blender Air Ember |
Hancurkan biji srikaya sampai menjadi minyak |
Tambahkan larutan dengan perbandingan 1 : 20 air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari |
Pupa ulat daun kubis |
Referensi : W. Setiawati, R. Murtiningsih, N. Gunaeni, dan T. Rubiati: Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), 2008
(MP3_S)