Tanah bukan semata-mata benda mati. Tanah mengandung suatu bentuk kehidupan khas berupa flora dan fauna, sehingga tanah memiliki ciri-ciri tertentu sebagai benda hidup. Oleh karena tanah tersusun atas komponen abiotik dan biotik maka tanah pada asasnya merupakan suatu ekosistem. Keseluruhan masyarakat hidup tanah dinamakan edafon. Edafon merupakan bagian dari bahan organik tanah. Penyusun bahan organik tanah yang lain ialah akar tumbuhan hidup dan mati, sisa akar dan bagian tumbuhan lain yang telah terombak dan terubah sebagian, dan zat-zat organik baru hasil sintesia, baik berasal bahan nabati maupun dari bahan hewani. Bahan organik hasil sintesis ini diberi nama umum humus. Menurut pengertian konvensional, bahan tumbuhan kasar, misalnya akar dengan diameter di atas 2 cm, mikrofauna, dan hewan vertebrata tidak termasuk bahan organik tanah (Schroeder, 1984).
Humus merupakan bagian terbesar bahan organik tanah mineral. Akar berada di urutan kedua dan edafon merupakan bagian terkecil. Meskipun jumlahnya sedikit namun peranan edafon dalam proses-proses tanah sangat besar, khususnya dalam pelapukan mineral dan dekomposisi bahan organik. Jumlah dan ragam humus bergantung pada keadaan lingkungan pembentukannya berkenaan dengan suhu, lengas, aerasi, panjang hari, ketersediaan hara, sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta timbulan, dan bergantung pada macam vegetasi sebagai sumbernya. Dalam tanah hutan kadar humus dalam bahan organik kerapkali kurang daripada 50 % berat bahan kering. Dalam tanah perumputan kadarnya dapat mencapai 85 %. Kadar edafon dalam bahan organik tanah berentangan 1-10 % (maksimum) berat bahan kering. Dalam tanah perumputan kadarnya sekitar 5 %.
Bagian terbesar edafon berupa flora tanah, yaitu fungi, algae, bakteri dan aktinomisetes. Sumbangan populasi flora tanah kepada massa edafon ialah 60 – 90 % bobot kering, dengan massa fungi dan algae seimbang dengan massa bakteri dan aktinomisetes. Di kalangan fauna tanah, cacing tanah terdapat paling banyak, yang dalam tanah perumputan dapat mencapai 12 % berat bahan kering edafon.
Tanah menyediakan kebutuhan hidup edafon berupa bahan organik sebagai sumber energi dan hara, bahan mineral sebagai sumber hara, air, oksigen, CO2 sebagai sumber C dan energi bagi bakteri ototrof, dan bahang (suhu). Tanah juga berfungsi melindungi hidup edafon dengan jalan membatasi koncahan (fluctuation) suhu dan kelembaban. Edafon biasa hidup berasosiasi dengan tumbuhan secara sinergistik. Banyak fungi yang hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan (mikorisa). Maka edafon lebih banyak ditemukan dalam risosfer, khususnya bakteri dan fungi. Risosfer ialah volum tanah beserta air dan udara yang dikandungnya dan bersama dengan organisme yang berasosiasi, yang menyelimuti langsung perakaran tumbuhan.
Tejoyuwono Notohadiprawiro - Repro: Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada (2006)
(MP3_S)