Pembangunan pertanian merupakan sebuah keharusan di abad ke-21, terutama untuk mengatasi krisis pangan global dan mempertahankan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi dan sumber pendapatan masyarakat. Dalam konteks nasional, pembangunan pertanian menunjang pembangunan nasional secara luas, merubah kondisi ekonomi dan sosial masyarakat menuju yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah kesejahteraan petani, yang merupakan elemen kunci dalam pembangunan pertanian.
Lima Syarat Utama Pembangunan Pertanian
Menurut AT Mosher (1966), ada lima syarat pokok yang harus dipenuhi untuk mencapai pembangunan pertanian yang berhasil: pasar untuk hasil usaha tani, teknologi yang terus berkembang, ketersediaan sarana produksi dan peralatan secara lokal, perangsang produksi bagi petani, serta pengangkutan yang efisien.
Tantangan yang Dihadapi
Beberapa tantangan global yang mempengaruhi pembangunan pertanian termasuk kenaikan harga pangan, kelangkaan air, perubahan iklim, penurunan pasokan air bersih, penggundulan lahan, dan memburuknya lingkungan hidup. Khususnya di Indonesia, harga pangan seperti beras telah meningkat hampir 200%, menekan petani yang mayoritas adalah buruh tani miskin.
Ketergantungan pada Sumber Luar
Peningkatan produktivitas pertanian kini bergantung pada sumber-sumber dari luar lingkungan petani, seperti pupuk dan bibit unggul. Penggunaan pestisida dan obat-obatan dari kota-kota besar juga menjadi kebutuhan yang meningkat.
Isu Pendidikan dan Teknologi
Pendidikan dan peningkatan keterampilan bertani melalui lembaga penyuluhan serta bentuk pendidikan orang dewasa lainnya menjadi penting. Pembangunan pertanian memerlukan adaptasi terus menerus dengan teknologi. Jika perubahan ini terhenti, pembangunan pertanian pun akan terhenti.
Ketergantungan pada Impor
Banyak sarana pertanian seperti pupuk dan pestisida bergantung pada impor, karena kebutuhan bahan baku dan proses produksi yang tidak selalu tersedia atau ekonomis di dalam negeri.
Pengangkutan sebagai Kunci
Pengangkutan efisien dan murah menjadi krusial untuk pembangunan pertanian. Letak usaha tani yang tersebar luas memerlukan jaringan pengangkutan yang dapat menjangkau daerah pedesaan untuk membawa sarana dan hasil pertanian ke pasar.
Pendidikan sebagai Pendorong
Pendidikan terus menerus dianggap sebagai faktor kunci. Petani dapat belajar dari pengalaman tanpa menerima pengajaran formal, tetapi fasilitas pendidikan formal dapat mempercepat proses pembelajaran dan adaptasi dengan teknologi baru.
Pembangunan pertanian di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, mulai dari isu ekonomi hingga teknologi. Solusi jangka panjang memerlukan pendekatan multi-disiplin yang mencakup peningkatan infrastruktur, akses ke teknologi, dan pendidikan petani. Dengan pendekatan yang tepat, pembangunan pertanian dapat terus maju, memberi manfaat tidak hanya bagi petani tetapi juga bagi masyarakat luas.
Referensi: media.neliti.com