Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Mengenal Lebih Dekat H. Baharuddin Sang Petani Lada Teladan dari Loeha Raya
Admin
25 Desember 2023
55 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mengenal Lebih Dekat H. Baharuddin Sang Petani Lada Teladan dari Loeha Raya.

Bermula pada tahun 1998, salah satu sepupu pak Rahman yang membawa lada Sekando (+/- 60 KG) ke Makassar. Ternyata harga lada di Makassar pada saat itu 100 ribu perkilo, dari hasil penjualan lada tersebut dibelikan motor baru seharga 3 juta.  Kabar ini kemudian menyebar ke seluruh Masyarakat di Loeha Raya dan sebagai salah satu pemicu berbondong-bondongnya Masyarakat ikut menanam lada. Pria kelahiran 10 Desember 1956 ini bernama Baharuddin tapi dikampungnya lebih terkenal dengan nama pak H. Rahman.

Menanam lada bukan hal mudah dilakukan oleh setiap orang karena dibutuhkan tenaga dan modal yang cukup besar.Bagaimana tidak, untuk menanam 1 pohon lada sampai berbuah dibutuhkan biaya antara 150 - 300 ribu, dengan catatan tidak termasuk biaya pembelian lahan.Biaya tersebut mencakup pembelian tiang tajar, ongkos tenaga kerja, pupuk, obat-obatan serta biaya perwatan rutin.

Untuk menanam lada 1 hektar dibutuhkan biaya antara 240 juta s.d. 480 juta.Bagi petani yang kurang mampu, penanaman lada bisa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi keuangan.

Dampak Positif Dari Pertanian Lada

Sebelum ada penghasilan dari kebun lada, mayoritas masyarakat di desa Loeha Raya hanya mengandalkan penghasilan dari tanaman padi di sawah dan juga hasil hutan seperti Damar dan Rotan.Penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Rumah sebagai tempat tinggal dibangun secara sederhana, air sebagai sumber kehidupan diperoleh dari Sungai yang mengalir di sekitar desa, Pendidikan anak belum menjadi prioritas utama.Kesehatan sebagai pilar penting dalam kehidupan juga belum mendapatkan perhatian secara serius.

Kini setelah kebun lada berhasil, kehidupan Masyarakat di Loeha Raya berubah secara drastis.Bangunan rumah yang dulu masih banyak yang semi permanen berubah menjadi bangunan permanen, bahkan tidak kalah dengan mereka yang tinggal di kota-kota besar.Pendidikan menjadi pilar nomor satu mendapatkan prioritas utama di setiap rumah tangga.Hampir setiap rumah tangga mampu menyekolahkan anaknya sampai ke Perguruan Tinggi.Air bersih tidak lagi mengandalkan dari aliran Sungai, semua sudah menggunakan sumur bor.Kesehatan juga mendapat perhatian yang cukup serius, apalagi pemerintah juga telah menyediakan Puskesmas di desa Bantilang.Sarana ibadah dibangun di mana-mana, ini membuktikan bahwa selain pembangunan secara phisik, bangunan spiritual juga dilakukan secara bersamaan.

Apa yang telah diraih oleh pak Rahman?

Pak Rahman memiliki kebun sekitar 17 hektar atau sekitar 27.200 pohon.

Menurut pengakuan pak Rahman, dalam 3 tahun terakhir ini kebun ladanya mampu menghasilkan ratusan ton setahun.

Pada tahun 2020, kebun pak Rahman mampu menghasilkan 170 ton setahun.Harga lada pada tahun 2020 adalah 73 ribu per kilo sehingga penghasilan kotor yang diperoleh oleh pak Rahman bisa mencapai 12 milyar Rupiah lebih.

Pada tahun 2021 menghasilkan 150 ton atau mengalami penurunan sebanyak 20 ton. Penurunan tersebut disebabkan oleh serangan hama pada tanaman lada yang mengakibatkan pembusukan pada buah lada dan akhirnya rontok sebelum matang.  Banyak pohon yang mengalami kerusakan secara fatal.Harga lada pada tahun itu adalah 67 ribu sehingga pak Rahman masih memperoleh penghasilan kotor mencapai 10 milyar Rupiah lebih.

Pada tahun 2022 kebun pak Rahman menghasilkan 150 ton dan harga lada pada saat itu 65 ribu perkilo.Penghasilan kotor pak Rahman pada tahun 2022 mencapai 9,7 milyar Rupiah.

Sumber: batarapos.com

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak