Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang sangat penting bagi industri perkebunan di Indonesia. Namun, untuk tumbuh dengan baik, akar tanaman kelapa sawit membutuhkan kondisi tanah yang optimal. Kondisi tanah yang baik akan membantu akar menjangkau nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat.
Sebuah penelitian dilakukan untuk memahami bagaimana pemberian Rock Phosphate (RP) dan dolomit dapat memengaruhi karakteristik akar tanaman kelapa sawit, terutama pada tanah Ultisol. Ultisol adalah jenis tanah yang umum dijumpai di daerah perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Aek Pancur, Tanjung Morawa, Sumatera Utara, menggunakan tanaman kelapa sawit berumur 19 tahun. Peneliti memberikan empat perlakuan pada tanaman tersebut: kontrol (tanpa perlakuan tambahan), dolomit, Rock Phosphate, dan kombinasi dolomit dan Rock Phosphate.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi akar tertinggi terjadi pada jarak 0-1 meter dari pangkal pohon. Akar primer lebih banyak ditemukan pada kedalaman 20-40 cm, sementara akar sekunder dan tersier lebih dominan pada kedalaman 0-20 cm.
Pemberian Rock Phosphate ternyata dapat meningkatkan pH tanah dan juga kandungan unsur hara seperti fosfor (P), kalium (K), dan magnesium (Mg) di sekitar akar tanaman. Ini berarti tanaman kelapa sawit dapat lebih mudah menyerap nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
Selain itu, total kerapatan akar pada perlakuan dengan Rock Phosphate lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian Rock Phosphate dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman kelapa sawit.
Dengan demikian, pemberian Rock Phosphate dan dolomit dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman kelapa sawit. Ini adalah informasi yang penting bagi para petani untuk meningkatkan hasil panen dan produktivitas kebun kelapa sawit mereka.