Penyimpanan bawang merah adalah hal yang harus dilakukan guna menjaga tercukupinya permintaan bawang merah setiap saat. Waktu, tempat, dan cara menyimpan bawang merah harus diperhatikan karena selama penyimpanan bawang merah masih melakukan metabolisme yang dapat mengakibatkan kemunduran kualitas bawang merah.
Beberapa perubahan yang terjadi selama proses penyimpanan bawang merah adalah terjadinya penyusutan bobot, tingkat kekerasan bawang yang menurun, kadar VRS (Volatile Reducing Substance) bawang yang semakin berkurang seiring dengan lamanya penyimpanan, serta bertunasnya umbi bawang merah.
Untuk menghindari kerusakan pada masa penyimpanan dalam skala rumah tangga, bawang merah yang akan dijadikan bahan bumbu makanan sebaiknya diolah menjadi pasta.
Dalam bentuk pasta, masa simpan bawang lebih lama, mengurangi volume serta lebih mudah dalam penggunaannya sebagai bumbu masakan.
Pasta bawang merupakan produk intermediet yang dapat digunakan langsung sebagai bumbu atau dicampurkan dengan bahan bumbu lainnya. Pengolahan menjadi pasta akan mengurangi masalah defisit bawang merah segar dengan memberikan akses menggunakan bawang olahan pada saat bawang merah harganya mahal.
Dengan mengolah bawang merah menjadi pasta juga dapat menghasilkan rendemen sebesar 75%, memperpanjang daya simpan bawang merah yaitu 6 bulan pada suhu refrigerator dan 1 bulan pada penyimpanan suhu ruang, serta lebih praktis karena dapat langsung digunakan untuk bumbu masakan tanpa harus menguleknya terlebih dahulu. (ega)
Sumber : .http://www.litbang.pertanian.go.id/
(MP3_S)