Akuakultur merupakan pemeliharaan berbagai hewan yang hidup di air. Berlawanan dengan tren penangkapan ikan, akuakultur diproyeksikan akan terus meningkat sebagai upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Untuk itu diperlukannya ekosistem akuakultur yang berkelanjutan salah satunya dalam segi pangan.
“Budi daya perikanan atau akuakultur mempunyai kemampuan dan chance untuk ditingkatkan produksinya,” ujar Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc dalam Webinar Desa Apps UGM.
Ia menuturkan rumput laut coklat dapat menjadi alternatif pangan yang baik dan sustainable dalam akuakultur. Rumput laut coklat memiliki memiliki nano particle, bioactive substance, biodegradable polymer and drug delivery system.
Saat ini di Indonesia terdapat 555 jenis rumput laut dan hanya 21 jenis yang digunakan sebagai makanan, memiliki nilai ekonomis, dan sebagai komoditas perdagangan. Salah satu rumput laut yang sangat melimpah khususnya di Yogyakarta adalah rumput laut coklat.
“Rumput coklat memiliki banyak selulosa dan alginat,” katanya.
Ekstraksi rumput laut coklat ini dapat menghasilkan pakan dengan jumlah yang cukup banyak. Dalam prosesnya, rata rata proses ekstraksi dapat menghasilkan hingga 30% dari jumlah awal sebelum diekstraksi. Sebelum memasuki proses ekstraksi tentunya rumput laut coklat ini harus dikeringkan dan dicacah. Biaya ekstraksi juga tergolong terjangkau karena cukup menggunakan basa NaOH atau NaHCO3 dicampur dengan air hingga mencapai PH 11.
“Alginat dari rumput laut coklat ini sangat mudah untuk diekstraksi hanya menggunakan senyawa basa dan dapat dicampurkan ke dalam pakan ikan. Ikan yang diberi alginat akan mempunyai kekebalan tubuh yang lebih tinggi,” ujar Alim.
Pakan fungsional ini dapat di berikan ke berbagai varian ikan seperti lele, nila dan udang dan secara keseluruhan pakan rumput laut coklat ini mengandung peptida, asam amino, polisakarida, bioactive substance, pgment, PUF, phenol, dan mineral.
Melihat potensi yang ada, Alim menjelaskan bahwa penggunaan produk aplikatif dari alga coklat yang dapat memberikan kekebalan tubuh bagi ikan akan mengurangi penggunaan berbagi bahan kimia yang memiliki dampak besar terhadap kelangsungan akuakultur.
Penulis: Khansa
sumber : https://ugm.ac.id
(MP3_S)