Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya tanaman
Menghadapi Hujan: Strategi Mengatasi Dampak Negatif pada Tanaman Hortikultura
Rani Nur Rochim
27 September 2024
10 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Menghadapi Hujan: Strategi Mengatasi Dampak Negatif pada Tanaman Hortikultura.

Musim hujan merupakan berkah bagi petani karena air melimpah, sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik. Namun, pada musim hujan, tanaman sayuran cenderung lebih rentan terhadap hama penyakit. Salah satu penyebabnya adalah air hujan yang bersifat asam secara alami. Menurut penelitian, kandungan asam dalam air hujan dapat merusak lapisan lilin pada daun, menyebabkan nutrisi hilang, sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur, dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat, sehingga tanaman kurang mendapatkan nutrisi dan mineral penting.

Salah satu dampak buruk hujan pada tanaman sayuran yang paling sering ditemui adalah munculnya penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici, yang berkembang pesat pada kelembaban di atas 90% dan suhu di bawah 32°C. Gejala yang terlihat jika tanaman terinfeksi penyakit ini adalah adanya tanda bercak melingkar cekung berwarna coklat di pusat buah dan coklat muda di sekeliling lingkarannya. Pada perkembangannya, bercak tersebut akan meluas, menyebabkan buah membusuk, kering, dan jatuh. Gejala kerusakan lain akibat hujan banyak ditemui pada tanaman tomat, dimana kematangan buah tidak sempurna dan mengakibatkan kulit buah pecah-pecah. Selain itu, efek buruk musim hujan secara umum adalah daun keriting, daun menguning, dan buah busuk.

Untuk mengurangi efek negatif musim hujan pada tanaman sayuran, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dipersiapkan:

1.        Persiapan Media Tanah

Hujan dengan intensitas tinggi dapat membuat media tanah terlalu lembab atau "basah," sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, media tanah harus memiliki porositas yang baik agar kelebihan air dapat mengalir dengan lancar. Disarankan untuk menambahkan sekam ke dalam media tanah untuk meningkatkan porositas tanah. Selain itu, arang juga dapat ditambahkan untuk mengurangi risiko pertumbuhan jamur dan menurunkan keasaman tanah. Penggunaan dolomit juga dianjurkan untuk meminimalkan perkembangan jamur, dengan takaran satu genggam untuk setiap zak media tanah.

2.        Ketepatan Pemilihan Jenis Tanaman

Secara umum, semua jenis tanaman sayuran akan mengalami efek negatif selama musim hujan. Namun, efek tersebut lebih terlihat pada tanaman sayuran daun seperti pakcoy, sawi, kol daun, dan kol bunga. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih jenis sayuran yang lebih tahan terhadap hujan, seperti kangkung, selada, seledri, mentimun, dan bayam raja.

Pada kondisi lahan yang sudah ditanam, maka terdapat beberapa tips agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal yaitu dengan menutup media menggunakan mulsa agar kondisi tanah tetap baik; melakukan penyiraman di pagi hari untuk membilas air hujan yang bersifat asam dan merusak tanaman; mengoptimalkan pemberian pestisida nabati untuk mencegah perkembang biakan hama yang semakin masif; serta memberikan kapur pertanian atau dolomit pada media tanam untuk meminimalisir perkembangan jamur pada media tanam. Melalui langkah dan tips di atas, harapannya dampak positif musim hujan dapat dioptimalkan dan dampak negatif dapat diminimalisir agar produktivitas tanaman terus terjaga.

 

Sumber: pertanianjogjakota.go.id

0 Komentar
?
TAGS
Hortikultura
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak