Abstrak_Rendemen dan mutu minyak kayu putih dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cara penyulingan, waktu pemetikan bahan, dan lama penyimpanan bahan. Penyimpanan diharapkan tidak melebihi 2 hari karena dapat menurunkan kualitas minyak kayu putih. Penyimpanan yang lama akan terjadi pembusukan daun dan mengurangi persen sineolnya. Kondisi kesegaran daun kayu putih sebelum disuling sangat mempengaruhi rendemen dan kualitas minyak kayu putih yang dihasilkan, semakin lama masa penyimpanan daun maka rendemen dan kualitas minyak kayu putih yang dihasilkan semakin rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap rendemen, komposisi kimia, dan sifat fisiko kimia minyak kayu putih yang disuling dengan metode kukus pada daun yang dipetik di musim penghujan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pengolahan hasil hutan dan Laboratorium Konversi Kimia Biomaterial, Sub Laboratorium Hasil Hutan Non Kayu Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Pada penelitian ini bahan minyak kayu putih disimpan selama 1-5 hari sebelum dilakukan penyulingan, penyulingan yang digunakan adalah distilasi kukus. Minyak kayu putih yang dihasilkan dilakukan pengujian rendemen, komposisi kimia, dan sifat fisiko-kimia dari minyak tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan rendemen, komposisi kimia, dan sifat fisiko-kimia yang paling optimal dari minyak kayu putih dengan lama penyimpanan daun selama 3 hari dengan hasil sebesar 0,84%, komposisi kimia yang paling optimal terdapat pada minyak dengan lama penyimpanan daun selama 1 hari dengan kadar sineol 73,33%, dan sifat fisiko-kimia yang paling optimal dari minyak kayu putih terdapat pada lama penyimpanan daun selama 1 hari. Minyak kayu putih yang dihasilkan telah sesuai dengan SNI 3954:2014.
Sumber : http://ugm.ac.id
(MP3_S)