ABSTRAK_Jawa berkontribusi 63,7% terhadap produksi gula nasional, 55,6% diproduksi oleh petani, dengan luas tanaman tebu 312.973 ha (65,6% dari luas tanaman tebu di Indonesia). Di Jawa, mulai terjadi kelangkaan tenaga kerja untuk perawatan tebu, maka diperlukan alat mesin pertanian (alsintan). Masalahnya, ukuran alat/mesin tidak sesuai dengan luas lahan, suku cadang terbatas dan pengelolaan tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya penggunaan alsintan berbasis traktor tangan pada perawatan tanaman tebu sampai dengan umur 6 bulan. Penelitian dilakukan di Comal, Jawa Tengah pada tanah alluvial 8 mdpl, dan di Pasuruan, Jawa Timur pada tanah alluvial 10 mdpl. Setiap lokasi diambil 2 plot/petak kebun, dikerjakan dengan alsintan dan manual 3 ulangan masing-masing 0,1 ha diamati parametere agroteknis yaitu perkecambahan, jumlah batang, rumpun, tinggi tebu dan diameter batang serta parameter biaya penggunaan alsintan. Hasil kajian agroteknis dengan t-test taraf 0,05 menunjukkan dari parameter yang diamati tidak terdapat beda nyata. Selain itu penggunaan paket alsintan pemupukan, bumbun dan gulud di Pasuruan mampu menggantikan tenaga kerja manual 6 HOK, 12 HOK, dan 20 HOK pada setiap kegiatan budidaya tersebut, dengan traktor bekerja 7jam/hari. Sedangkan di Comal alsintan dengan spesifikasi seperti yang digunakan dalam kajian ini mampu mensubstitusi tenaga kerja pemupukan 9 HOK, pembumbunan 16 HOK, pengguludan 20 HOK. Hasil analisis biaya alsintan 35,54% lebih rendah bandingkan secara manual. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa paketalsintan mampu menggantikan tenaga kerja manual pada kegiatan perawatan.
selengkapnya di https://jurnal.ugm.ac.id
(MP3_S)