Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

budidaya ternak
Berikut Ini Penyebab Kegagalan Ternak Kroto yang Sering Terjadi
Admin
28 Juli 2023
328 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Berikut Ini Penyebab Kegagalan Ternak Kroto yang Sering Terjadi.

Budidaya kroto merupakan salah satu peluang usaha yang keuntungannya tidak bisa diremehkan. Hal ini dikarenakan banyaknya para pecinta ikan hias dan pecinta burrung kicau yang memanfatkan kroto sebagai pakan hewan peliharaanya.

Habibat kroto di alam aslinya sudah muulai berkurang, namun permintaan kroto di pasaran terus meningkat. Sehingga tidak sedikit orang yang memanfaatkan peluang ini untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan budidaya kroto. Namun budidaya kroto tidkalah semudah yang dibayangkan, yakni dibutuhkan kesabaran serta ilmu pengetahuan yang cukup agar ternak kroto bisa berhasil.

Salah satu alasan mengapa para peternak gagal membudidayakan kroto yaitu karena kurangnya pengetahuan mengenai hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha ternak kroto.

Faktor Penyebab Kegagalan Ternak Kroto

Menggabungkan Antara Koloni Baru Dan Lama

Kekeliruan pertama yang dapat menyebabkan kegagalan ternak kroto yaitu menambahkan semut dari koloni lain dengan koloni yang telah ada. Ini akan memunculkan perang besar di dunia semut. Semut prajurit dan pekerja akan bekerja bersama melawan koloni lain.

Ini bisa menyebabkan banyak semut yang mati percuma. Saat banyak kehilangan semut pekerja, maka koloni tidak bekerja seperti mestinya. Oleh karenanya, benar-benar tidak dibolehkan menambah dua koloni sekalian.

Menempatkan Rak di Tempat Terbuka

Peletakan rak harus juga menjadi perhatian yakni tidak boleh meletakkan rak di tempat terbuka yang dapat terkena hujan, angin, atau terserang cahaya matahari langsung, bila hal tersebut anda lakukan kemungkinan besar anda akan tidak berhasil panen.

Meskipun dihabitat aslinya semut biasa terkena cahaya matahari langsung namun pada sarang semut itu gelap, tidak sama dalam topeles yang bisa ditembus cahaya matahari langsung dan dapat menyebabkan semut mati kepanasan. Untuk budidaya kroto rumahan dengan media topeles atau paralon, seharusnya rak anda letakkan di tempat yang teduh dan tidak terserang angin, hujan, atau sinar matahri secara langsung.

Tempelkan Rak Kroto Pada Dinding

Rak yang ada dekat sama dinding bisa juga mengakibatkan semut rangrang kabur dengan membuat jembatan yakni semut sama-sama berpegangan satu sama lainnya. Tidak cuma melekat dinding saja , rak yang ditempeli beragam benda seperti kayu, bahkan juga benang sekalipun yang tersambung dengan tempat lain dapat membuat semua semut rang rang kabur dari kandang.

Peletakan Rak di Tempat Banyak Aktivitas

Umumnya semut rang-rang yang ditaruh pada lokasi yang paling ramai membuat semut rang-rang jadi stress dan kerap jatuhkan diri bahkan juga saling berkelahi. Hal itu terjadi karena rang-rang jika menyaksikan kegiatan manusia menganggapnya ssebagai suatu ancaman dan tidak nyaman. 

Untuk menghindar hal itu seharusnya lokasi kandang atau rak pada tempat sepi dan tenang.  Simpan rak di tempat yang tenang dan hanya pemiliknya yang dapat masuk keluar ketempat itu, supaya semut tidak stress dan berasa nyaman serta produksi kroto dapat berjalan lebih maksimal.

Suhu dan Kelembapan Tidak Terkontrol

Sama seperti yang sudah diterangkan jika semut tidak menyukai sinar dan panas. Oleh karenanya sebaiknya jaga supaya rak dan topeles agar tidak terserang sinar matahari langsung.

Suhu dan kelembapan ruang memiliki peran yang penting. Seharusnya memakai alat ukur temperatur digital, supaya bisa jaga temperatur 30°C — 33°C. Kelembapan udara sebaiknya di atas 60%.

Bila kelembapan udara turun dan temperatur bertambah, Anda dapat pakai spray yang di isi air untuk menyemprotkan area ternak kroto. Spray berguna untuk menurunkan temperatur ruang dan tingkatkan kelembapan udara.

Tidak Memperhatikan Genangan Air

Genangan air di bawah rak ialah berperan sebagai penjara. Saat tidak ada air, maka semut bebas bekeliaran keluar rak. Salah satu hal yang menyebabkan air habis biasanya disebabkan oleh hewan yang minum air itu.

Saat semut menemukan perihal ini maka semut akan berbondong keluar lari dari rak. Oleh karenanya, pantaulah kubangan air di bawah rak. Seharusnya jarak rak pada pinggir kolam buatan yakni 50cm dengan tujuan untuk menghindar terciptanya jembatan semut untuk kabur.

Semut Stres dan Tidak Nyaman

Berikut ialah banyak hal yang bisa menyebabkan semut stress dalam sarangnya:

  • Kurang pakan
  • Terdapat ancaman dari predator
  • Rak kotor dan jamuran
  • Lingkungan rak yang berisik
  • Sering memindahkan sarang semut untuk diamati
  • Rak bergoyang
  • Terdapat akativitas mengganggu disekitar sarang semut

Pemanenan Kroto Yang Terlalu Awal

Terlalu terburu-buru dalam memanen kroto akan mengakibatkan regenerasi yang lamban bahkan juga tidak ada regenerasi lagi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyusutan jumlah koloni mencapai 60%

Supaya tidak terjadi hal tersebut maka panen maksimal yang dapat dilakukan ialah 50% dari keseluruhan koloni. Selanjutnya pada 1 topeles maksimal dipanen 80% saja. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semut tidak merasakan stress berat akibat kehilangan kroto-kroto yang berharganya dan dapat lekas menghasilkan kembali kroto yang banyak.

Sumber:     rafteninfo.com

0 Komentar
?
TAGS
Peternakan
BudidayaKroto
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak