Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

kesuburan tanah
Mengenali Faktor Penghambat Kesuburan Tanah dengan Pengujian Tanah
Admin
28 November 2023
50 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mengenali Faktor Penghambat Kesuburan Tanah dengan Pengujian Tanah.

Kesuburan tanah tidak dapat ditebak secara kasat mata. Sebagai awam, Anda dapat menjaga kesuburan lahan melalui berbagai upaya sebelum melakukan pengujian tanah secara sederhana maupun melalui laboratorium uji.

  1. Pemberian pupuk organik yang bahan-bahannya berasal langsung dari alam
  2. Mengurangi penggunaan pestisida atau bahan kimia lain untuk mengurangi risiko ketidaksuburan lahan
  3. Jangan membuang sampah sembarangan karena dapat mengganggu keseimbangan unsur hara dalam lahan
  4. Jika memungkinkan maka pembuatan terasering pada lahan akan sangat membantu upaya penyuburan lahan

Namun, terkadang upaya di atas tidak semuanya bisa diimplementasikan secara utuh. Contohnya penggunaan pestisida terkadang tidak bisa dihindari demi menyelamatkan tanaman dari gangguan hama.

Pembuatan terasering juga mudah dilakukan apabila lahannya mendukung. Namun, untuk kondisi lahan datar maka pembuatan terasering tidak dapat dilakukan. Upaya menjaga kesuburan adalah bentuk antisipasi, sementara pengujian tanah adalah bentuk tindakannya.

Apa Itu Pengujian Kesuburan Tanah

Jika sudah tahu antisipasi atau cara menjaga kesuburan lahan, sekarang mari pahami apa yang dimaksud dengan proses uji lahan. Pada umumnya lahan yang subur harus memenuhi tiga aspek, yakni subur secara kimia, subur secara biologis, dan subur secara fisik.

Subur secara biologis artinya lahan memiliki berbagai kandungan penting secara alami. Subur secara biologis ini mempengaruhi sifat tanahnya. Kemudian subur secara fisik artinya tanah menyediakan dua unsur penting, yakni unsur udara serta unsur air.

Terakhir, kategori subur secara kimia adalah kondisi lahan setelah dilakukan pengujian tanah terbukti telah memiliki banyak kandungan penting demi kesuburan tanaman. Singkatnya, secara umum definisi subur untuk lahan harus memiliki unsur-unsur hara secara seimbang.

Dimana keseimbangan tersebut harus mendukung pertumbuhan tanaman secara baik. Proses pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan tiga hal tadi, yakni dari sisi biologi, kimia, dan fisik.

Manfaat Pengujian Kesuburan Tanah

Lahan terbagi menjadi beberapa fungsi, salah satunya untuk pertanian. Berbeda dengan lahan yang digunakan untuk membangun rumah, lahan untuk pertanian mesti melalui uji kesuburan lebih dulu. Bukan tanpa sebab, melainkan untuk berbagai manfaat berikut:

1. Memberikan Informasi

Petani khususnya yang terlibat langsung dalam penentuan kesuburan lahan ini mendapatkan keuntungan berupa ilmu pengetahuan sebelum mulai menanam. Semakin matang pemahaman teorinya maka semakin mudah praktik pengujian tanah nantinya.

2. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Penggunaan pupuk kimia dapat berdampak terhadap kesuburan lahan karena mengganggu kandungan unsur hara tanah. Namun, dengan mengetahui informasi lahan yang akan ditanami, Anda jadi tahu tindakan tepat seperti apa serta kebutuhan pupuknya berapa.

Jika penggunaan pupuk kimia tidak dapat dihindari sama sekali, setidaknya Anda tidak memberikan pupuk tersebut secara berlebihan. Pemeriksaan kesuburan tentu tidak bisa dilakukan sendiri, Anda dapat menggandeng ahli untuk informasi akurat.

3. Mengurangi Degradasi

Manfaat ketiga adalah mengurangi degradasi atau penurunan kontur tanah atau disebut juga dengan erosi. Kesuburan lahan setiap harinya berkurang disebabkan oleh pembangunan yang semakin ramai.

Menjadi simalakama ketika tidak ada bangunan cukup maka manusia kesulitan berteduh. Untuk itu, solusinya ketika ingin bertani adalah Anda melakukan pengujian tanah terlebih dahulu guna memastikan aktivitas yang dilakukan tidak menjadi bencana di masa depan.

Cara Menguji Kesuburan Tanah Secara Sederhana

Sesederhana sebuah bentuk uji kesuburan, tentu membutuhkan fokus tinggi agar hasilnya akurat. Apalagi jika untuk kali pertama Anda sebagai awam melakukannya. Namun, tidak ada salahnya mencoba empat cara uji berikut:

  1. Uji Peras dengan cara genggam tanahnya kemudian beri tusukan ringan, jika hancur maka lempung tanah cocok untuk tanaman. Jika ketika ditusuk ternyata bentuknya sama, artinya itu tanah liat. Jika baru digenggam sudah hancur, artinya berpasir.
  2. Tes Perkolasi adalah pengujian tanah melalui metode gali lubang sejauh enam inci, isi lubang dengan air dan biarkan mengering sendiri, isi lagi, catat berapa lama waktu pengeringan dibutuhkan. Drainase buruk jika butuh waktu pengeringan empat jam.
  3. Tes Cacing caranya memastikan tanah berada di suhu 55 derajat dalam kondisi lembab. Gali lubang sedalam satu kaki kemudian tempatkan terpal atau karton. Setelah itu saring tanahnya dan hitung berapa banyak cacing di sana.
  4. Tes pH tentu membutuhkan alat khusus.

Referensi:      sucofindo.co.id

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak