Diversifikasi pangan merupakan strategi vital untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap beras dan terigu. Dalam konteks ini, ubi jalar tidak hanya berperan sebagai sumber karbohidrat alternatif tetapi juga sebagai katalisator dalam pengembangan agroindustri lokal.
Ubi Jalar: Sumber Nutrisi dan Potensi Industri
Ubi jalar, yang 89% produksinya di Indonesia digunakan untuk konsumsi manusia, bukan hanya sekadar pengganti karbohidrat. Jenis ubi jalar kuning atau orange kaya akan betakaroten, sementara yang ungu mengandung antosianin, sebuah antioksidan poten. Kedua jenis ini menawarkan nilai nutrisi yang tinggi, namun sayangnya, pemanfaatannya masih terbatas pada makanan tradisional.
Diversifikasi Pengolahan Ubi Jalar
Mengubah persepsi terhadap ubi jalar dan produk olahannya memerlukan strategi diversifikasi dalam pengolahan. Mulai dari ubi jalar segar yang bisa diolah menjadi rebusan, gorengan, keripik, stik, jus, saos, hingga selai, hingga pengolahan produk antara seperti tepung ubi jalar, tepung instan, dan pati. Tepung ubi jalar ini bahkan bisa menjadi substitusi terigu dalam pembuatan kue kering, kue basah, roti, dan mie. Untuk meningkatkan kandungan protein, tepung ubi jalar dapat dicampur dengan tepung kacang-kacangan.
Prospek Pengembangan Agroindustri
Pengembangan agroindustri berbasis ubi jalar menawarkan prospek yang cerah. Dengan teknologi pengolahan yang telah tersedia, ubi jalar bisa diolah dalam berbagai skala usaha, mulai dari rumah tangga hingga industri besar. Aspek ekonomis menjadi salah satu keuntungan, di mana proses pengolahan ini juga memungkinkan pemanfaatan ubi-ubi kecil yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.
Strategi Pengembangan
Pengembangan industri ubi jalar bisa diperkuat dengan sistem kemitraan. Kerjasama antara industri kecil dan menengah (UKM) dengan industri besar, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan mulai dari petani hingga pengolah, akan memastikan kualitas bahan baku dan produk olahan yang kompetitif di pasaran.
Ubi jalar tidak hanya sekedar alternatif pengganti beras atau terigu, tetapi juga menjadi andalan dalam diversifikasi pangan dan pengembangan agroindustri di Indonesia. Dengan potensi nutrisi yang tinggi dan fleksibilitas dalam pengolahan, ubi jalar siap mengambil peran penting dalam memajukan perekonomian dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Sumber: neliti.com