Konsumsi telur ayam sebagai sumber protein hewani sangat penting bagi masyarakat. Selain bergizi tinggi, telur ayam juga terjangkau dan digemari banyak orang. Namun, tantangan besar muncul karena umur simpan telur yang pendek, hanya sekitar 7-14 hari pada suhu ruang, membuat pengaturan pasokan dan stabilitas harga menjadi sulit.
Setiap tahun, harga telur ayam biasanya naik di awal tahun akibat dampak perayaan Natal, Tahun Baru, dan liburan anak sekolah. Setelah itu, harga cenderung turun selama 1-2 bulan sebelum kembali naik menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Fluktuasi ini bukan karena produksi nasional yang kurang, melainkan karena telur cepat menurun kesegarannya.
Kesegaran telur sangat dipengaruhi oleh kondisi cangkang, putih telur, kuning telur, dan bau. Perubahan pada aspek-aspek ini membuat telur tidak disukai konsumen. Lebih dari itu, dari sisi keamanan pangan, telur yang kualitasnya menurun bisa tercemar mikroba melebihi batas aman sehingga berbahaya bagi kesehatan.
Penanganan yang baik sejak dari kandang hingga distribusi sangat penting untuk memperpanjang umur simpan telur. Sanitasi dan higienitas kandang harus diperhatikan. Telur yang dipanen harus segera disortasi dan dipisahkan dari yang kotor, retak, atau abnormal. Telur yang bersih dan ditangani dengan baik bisa tetap segar hingga 15 hari pada suhu ruang tanpa perlu pelapisan khusus (coating).
Namun, untuk memperpanjang umur simpan lebih lama, teknologi coating bisa diterapkan. Pelapisan telur dengan bahan khusus bisa memperpanjang umur simpan hingga 30 hari pada suhu ruang, atau hingga 40 hari di ruangan ber-AC. Coating yang digunakan bisa berupa bahan alami berbasis protein atau larutan kapur.
Penggunaan teknologi coating ini, ditambah dengan penyimpanan pada suhu lebih rendah seperti di ruangan ber-AC atau lemari pendingin, bisa sangat berguna saat stok telur perlu didistribusikan lebih jauh atau saat permintaan diprediksi akan meningkat sehingga persiapan pasokan harus dilakukan lebih awal. Implementasi teknologi ini relatif mudah dan tidak memerlukan investasi besar.
Dengan teknologi coating, tantangan umur simpan telur yang singkat dapat diatasi, sehingga fluktuasi harga bisa lebih dikendalikan dan kebutuhan masyarakat akan protein hewani tetap terpenuhi.