Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

degradasi lahan
Mengungkap Sumber dan Beragam Bentuk Kerusakan Lahan dan Lingkungan Pertanian
Admin
5 Mei 2024
34 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Mengungkap Sumber dan Beragam Bentuk Kerusakan Lahan dan Lingkungan Pertanian.

Pertanian telah menjadi salah satu pilar utama peradaban manusia sejak zaman kuno. Namun, dalam perjalanan evolusinya, kegiatan pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan lahan di sekitarnya. Dari pemanfaatan yang tidak berkelanjutan hingga penggunaan bahan kimia berbahaya, berbagai faktor telah menyebabkan kerusakan yang perlu dipahami dengan lebih mendalam.

Sumber Kerusakan Lahan Pertanian

1. Penggunaan Pestisida dan Bahan Kimia

Pestisida dan bahan kimia pertanian merupakan kontributor utama kerusakan lingkungan dan lahan pertanian. Penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air serta mengurangi keanekaragaman hayati.

2. Pertanian Intensif

Pertanian intensif, yang sering kali diiringi oleh monokultur dan penggunaan pupuk kimia, dapat menyebabkan degradasi tanah, erosi, dan kehilangan kesuburan tanah dalam jangka panjang.

3. Deforestasi

Penggundulan hutan untuk memberikan lahan pertanian baru sering kali merusak ekosistem yang rapuh dan menghilangkan habitat bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan.

4. Alih Guna Lahan

Perubahan lahan dari hutan atau lahan alami menjadi lahan pertanian juga dapat menyebabkan kerusakan ekstensif terhadap ekosistem yang ada, termasuk hilangnya fungsi penyerapan karbon dan keanekaragaman hayati.

Bentuk Kerusakan Lahan dan Lingkungan Pertanian

1. Erosi Tanah

Pertanian yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan erosi tanah yang berdampak pada hilangnya lapisan tanah subur, mengurangi produktivitas pertanian, dan meningkatkan risiko banjir.

2. Pencemaran Air dan Tanah

Penggunaan pestisida, pupuk kimia, dan limbah pertanian dapat mencemari air tanah dan permukaan serta meracuni organisme hidup di dalamnya.

3. Penurunan Kesuburan Tanah

Pertanian yang berlebihan dapat mengurangi kesuburan tanah, membuatnya sulit untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dalam jangka panjang.

4. Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Alih fungsi lahan dan penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati, mengancam ekosistem yang rapuh.

5. Perubahan Iklim

Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dapat berkontribusi pada perubahan iklim melalui pelepasan gas rumah kaca dan deforestasi.

Solusi dan Langkah-Langkah Pengelolaan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret seperti:

- Praktik Pertanian Berkelanjutan: Memperkenalkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan seperti pertanian organik dan rotasi tanaman.

- Penggunaan Teknologi Hijau: Mengadopsi teknologi pertanian yang inovatif dan ramah lingkungan seperti irigasi tetes dan pemupukan organik.

- Pemberdayaan Petani: Memberdayakan petani dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola lahan mereka secara berkelanjutan.

- Perlindungan Habitat: Melestarikan dan mengembalikan habitat alami untuk mempromosikan keanekaragaman hayati.

Pertanian adalah mata pencaharian yang penting bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita dapat mengembangkan sistem pertanian yang tidak hanya produktif secara ekonomi tetapi juga berkelanjutan dari segi lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang sumber dan bentuk kerusakan lahan dan lingkungan pertanian, kita dapat bergerak menuju masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sumber: pertanian.go.id

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak