Seperti halnya bahan makanan kimia yang berbahaya untuk tubuh, penggunaan pupuk kimia sekarang juga mulai dihindari karena memiliki dampak jangka panjang yang kurang begitu baik untuk tanaman.
Karena hal tersebut, pegiat industri tani pun sekarang mulai melirik kembali penggunaan pupuk organik sebagai media tanam. Di bawah ini merupakan lima jenis pupuk organik yang jamak sekali digunakan oleh para petani. Lalu apa yang membedakan kelima pupuk tersebut satu dengan lainnya? Simak penjelasannya di artikel berikut ini.
Pupuk Kompos
Kompos adalah hasil dari pelapukan atau dekomposisi bahan organik, yaitu sisa tanaman dan hewan yang sudah terurai oleh organisme pengurai. Kompos biasanya digunakan sebagai campuran ke dalam tanah dengan tujuan memperbaiki sifat fisik, biologi maupun kimia tanah sehingga dapat menyediakan media yang baik bagi tanaman.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau, ayam hingga bebek. Pupuk kandang digunakan setelah didiamkan beberapa saat sampai menjadi matang dan dingin. Pupuk ini kemudian dijadikan media dasar pada tanah sebelum dilakukan penanaman untuk memperbaiki sifat-sifat tanah.
Pupuk Hayati Organik
Pupuk hayati organik adalah pupuk yang terdiri dari mikroorganisme-mikroorganisme yang bermanfaat dan mampu menyediakan nutrisi untuk tanaman serta kesehatan tanah. Pupuk hayati secara sistematis mampu menyediakan nitrogen, melarutkan fosfor dan melakukan sintesis enzim-enzim yang diperlukan oleh tanaman.
Pupuk Hijau
Berbeda dengan pupuk-pupuk organik sebelumnya yang memerlukan waktu dan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum aplikasi, pupuk hijau adalah pupuk organik hasil sisa tanaman yang bisa langsung dibenamkan ke dalam tanah. Pupuk hijau biasanya terbuat dari jenis tanaman kacang-kacangan atau tanaman air yang mudah terurai dan diserap oleh tanaman.
Humus
Humus adalah hasil pelapukan segala jenis bahan organik yang terjadi secara alami di tanah. Singkatnya, humus merupakan jenis tanah yang sangat subur dan memiliki kandungan nutrisi dan unsur hara yang melimpah untuk tanaman. Ciri-ciri humus adalah berwarna gelap dan bertekstur gembur. Humus memiliki daya serap dan daya ikat tinggi akan air, sehingga dapat menyediakan air kapiler yang banyak dan baik untuk pertumbuhan tanaman.
Sumber: hasjrat-yanmar.co.id