Komoditi perdagangan kopi di Indonesia, bahkan di seluruh dunia hampir tak pernah surut dari waktu ke waktu. Pusat dan lokasi budidaya tanaman kopi terbesar di seluruh dunia terletak di berbagai tempat, salah satunya adalah Indonesia. Selain itu, ada juga Amerika Selatan, Afrika dan Asia Pasifik. Kopi adalah tanaman yang bisa dengan mudah hidup di dataran tinggi seperti negara kita, Indonesia. Untuk itu, banyak sekali petani menanam tanaman kopi di dataran tinggi sebagai sumber mata pencaharian.
Namun, tidak semua petani mengetahui, bagaimana supaya sukses menanam kopi dan mendapatkan hasil panen yang maksimal. Lalu, bagaimanakah caranya? Berikut ini adalah ulasannya.
- Tentukan Jenis dan Varietas
Pertama – tama, tentukan lebih dulu jenis kopi dan varietas kopi yang ingin dibudidayakan. Ada 4 jenis tanaman kopi yang kerap dibudidayakan di Indonesia yaitu Arabika, robusta dan liberika dan excelsa. Setiap jenis kopi tersebut, tentu memiliki karakter yang berbeda – beda. - Siapkan Bibit
Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah mencari bibit unggul. Informasi terkait bibit unggul bisa langsung saja datang ke toko bibit unggul kopi. Pastikan, bahwa bibit kopi yang dipilih sehat dan normal dan memiliki tingkat pertumbuhan yang bagus. - Siapkan Lahan
Untuk melakukan budidaya tanaman apapun, tentunya membutuhkan lahan sebagai tempat untuk tumbuhnya tanaman tersebut, termasuk dengan tanaman kopi. Namun, lahan yang disiapkan haruslah lahan yang cocok oleh tanaman kopi itu sendiri. - Lakukan Penyulaman
Jika bibit sudah ditanam, lakukan pemeriksaan tanaman secara rutin setidaknya 1 minggu 2 kali. Jika bibit sudah berusia 1 – 6 bulan , lakukan pengecekan menjadi 1 bulan 1 kali. Bila terdapat pohon yang mati, langsung saja lakukan penyulaman. - Lakukan Pemupukan
Pemupukan saat budidaya tanaman kopi sangatlah penting, karena hal tersebut akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi menjadi lebih cepat. Untuk pemupukan tanaman kopi sendiri, anda bisa melakukannya selama 2 tahun 1 kali dan untuk setiap tanaman kopi, disarankan untuk memberikan pupuk sebanyak 20 kg per 2 tahun 1 kali tersebut.
Selengkapnya: berdesa.com