Mohon lengkapi data di bawah ini sebelum melanjutkan.

kesuburan tanah
Tanah Kalimantan: Mitos Kesuburan dan Bahaya di Baliknya
Admin
6 Juli 2024
38 kali dilihat
facebook twitter whatsapp
artikel
Tanah Kalimantan: Mitos Kesuburan dan Bahaya di Baliknya.

Pepatah klasik "don't judge a book by its cover" sangat tepat untuk menilai tanah di Pulau Kalimantan. Di balik hijau suburnya hutan hujan tropis, terdapat berbagai jenis tanah yang rentan dan berbahaya jika tidak dikelola dengan baik.

Hutan hujan tropis di Kalimantan pernah dijuluki sebagai jantungnya zamrud khatulistiwa dan paru-paru dunia terakhir bersama hutan tropis Brasil dan Kongo. Namun, banyak yang keliru mengira bahwa tanah di bawah hutan yang hijau di Kalimantan pada era 70-80-an adalah tanah subur dan produktif.

Sebaliknya, di balik tutupan lahan yang menghijau itu terdapat tanah yang berwatak seperti 'macan tidur'. Tanah-tanah ini siap memangsa siapa saja yang membuka lahan tanpa memahami karakteristiknya. Niat baik pemerintah untuk membangun ketahanan pangan pernah gagal karena tidak melibatkan para ahli tanah dan sumber daya lahan.

Tanah-tanah di Kalimantan umumnya tergolong tanah yang rentan (fragile). Meskipun tanah di Kalimantan terlihat subur dalam ekosistem tertutup seperti hutan alami, tanah tersebut segera menjadi marjinal ketika sistem tersebut dibuka untuk pertanian, perkebunan, dan permukiman, sehingga membutuhkan manajemen dan teknologi yang tepat.

Ada tiga jenis tanah utama di Kalimantan yang perlu dikenali: histosols (tanah gambut), spodosols (tanah podsol), dan acid sulfate soil (tanah sulfat masam).

  1. Histosols (Tanah Gambut)
    Hutan di atas tanah gambut terlihat subur dan hijau, tetapi sebenarnya tanah gambut sangat rentan. Gambut ibarat spons raksasa yang dapat menyimpan air dalam jumlah besar. Jika dibuka tanpa hati-hati, histosols dapat rusak, menyebabkan banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Proyek pembukaan lahan gambut sejuta hektare di era Soeharto adalah contoh kegagalan pembukaan histosols. Namun, beberapa lahan telah berhasil dipulihkan untuk komoditas sawit dan pangan.

  2. Spodosols (Tanah Podsol)
    Spodosols terbentuk dari bahan induk berpasir dengan curah hujan tinggi. Permukaan tanahnya gelap karena bahan organik dari serasah tanaman hutan. Namun, seiring waktu, bahan organik tercuci bersama aluminium dan besi, meninggalkan pasir kuarsa putih yang dikenal sebagai horison albik. Ketika hutan dibuka, lapisan gelap teratas mudah tererosi, sehingga lapisan pasir kuarsa yang miskin unsur hara tersingkap. Kondisi ini menyebabkan program food estate di Kalimantan Tengah gagal.

  3. Acid Sulfate Soil (Tanah Sulfat Masam)
    Tanah ini terbentuk dari sedimen yang mengandung lapisan pirit. Dalam kondisi tergenang, lapisan ini tidak berbahaya. Namun, ketika terbuka, lapisan tersebut teroksidasi menjadi asam sulfat yang sangat masam, meracuni akar tanaman dan memasamkan perairan sekitar. Penggunaan lahan sulfat masam yang hati-hati dapat menyejahterakan petani, tetapi yang sembrono dapat menyengsarakan transmigran.

Ketiga jenis tanah ini seringkali berdampingan di bentang lahan yang datar atau cekung di Kalimantan. Penggunaan lahan untuk pertanian hanya memungkinkan jika dilakukan dengan teknologi yang spesifik lokasi. Hanya dengan mengenal watak tanah di Kalimantan, pemanfaatan tanah untuk pertanian dapat berdampak positif bagi bangsa ini. Sudah saatnya memberi ruang bagi para peneliti tanah untuk terlibat dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

Sumber: antaranews.com

0 Komentar
?
TAGS
Pertanian
Bagikan:
facebook twitter whatsapp
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Artikel Terkait
Lihat lebih banyak
Lentera DESA

Lentera DESA adalah platform edukasi dan pelatihan online di bidang agrokompleks (pertanian, perikanan, dan peternakan). Lentera DESA menyediakan ruang Diskusi untuk saling bertukar informasi dan menjalin relasi. Lentera DESA dikelola oleh Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada


Copyright © 2021 | Lentera DESA
Beranda
Artikel dan Video
Informasi
Kontak