Petani muda Indonesia saat ini adalah SDM (Sumber Daya Manusia) masih relatif sedikit, padahal harusnya saat ini sudah menjadi pengganti bagi petani dengan usia yang sudah kurang produktif atau bahkan tidak produktif lagi untuk bertani. Petani muda Indonesia justru banyak yang beralih ke sektor non pertanian yang lebih menjanjikan dan tidak memiliki banyak resiko tentunya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 sebanyak 64,50 juta penduduk yang ada di Indonesia adalah pemuda namun hanya sebesar 21% saja dari jumlah tersebut yang berada di sektor pertanian.
Seharusnya Indonesia sebagai negara agraris lebih banyak menyerap tenaga kerja pada sektor pertanian namun kenyataannya tidak demikian. Petani Indonesia dengan usia produktif sudah semakin menurun penurunan juga akan turut mempengaruhi produktivitas pertanian yang dapat berdampak pada penurunan ketahanan pangan yang ada di Indonesia.
Tentunya hal tersebut tidak boleh terjadi karena ketahanan pangan sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup penduduk Indonesia.
Peran Petani Muda Bagi Sektor Pertanian di Indonesia
Generasi muda Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pertanian di Indonesia.
Seperti yang sudah dibahas di atas petani Indonesia dalam usia yang produktif saat ini sudah banyak sekali berkurang sehingga sangat diperlukan generasi muda yang harus menggantikan petani yang sudah tidak produktif tersebut.
Generasi muda Indonesia harusnya memiliki motivasi yang tinggi untuk terjun ke sektor pertanian mengingat sektor pertanian itu merupakan sektor yang sangat penting bagi ketahanan pangan di Indonesia.
Harapannya dengan adanya generasi muda Indonesia yang menjadi petani muda dapat menjadikan sektor pertanian lebih produktif dan meningkatkan jumlah produksi panen. Hal ini berkaitan dengan jiwa muda yang masih memiliki semangat tinggi antusias ambisius dalam melakukan sesuatu hal.
Dalam pembangunan sektor pertanian diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkomitmen memiliki semangat tinggi dan berkualitas. Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini masih belum menemui titik kesejahteraan bagi para petani dapat dilihat dari kondisi Petani Indonesia yang masih serba kekurangan.
Jumlah generasi muda yang ingin menjadi petani semakin tahun semakin berkurang hal ini dikarenakan mereka lebih tertarik pada sektor non pertanian yang lebih menjanjikan.
Penggunaan teknologi yang masih sangat kurang pada pertanian di Indonesia membuat banyak Pemuda beranggapan bahwa bertani itu merupakan hal yang sulit. Coba saja teknologi yang canggih seperti negara maju sudah pasti Pemuda Indonesia akan tertarik untuk menekuni sektor pertanian ini.
Apabila generasi muda enggan terjun langsung ke lapangan maka bisa terjun ke teknologi pengolahan hasil pasca panen.
Pengolahan pasca panen di Indonesia ini masih sangat jarang dilakukan oleh petani muda sehingga ini merupakan sektor yang menjanjikan apabila yang dapat diolah dengan baik terlebih lagi petani muda akan lebih mengetahui bagaimana cara pemasaran yang baik kepada konsumen tanpa melalui tengkulak tentunya sehingga pendapatan akan lebih maksimal.
Upaya Menarik Minat Petani Muda Indonesia
Tentu saja para pemerintah khususnya Kementerian Pertanian tidak tinggal diam untuk mencari upaya dalam menarik perhatian generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
Ada enam strategi yang telah disusun oleh Kementerian Pertanian guna menarik perhatian petani muda untuk bekerja dalam sektor pertanian sebagai berikut.
- Transformasi pendidikan vokasi pertanian
- Pembuatan program wirausaha muda pertanian
- Melibatkan mahasiswa atau alumni atau Pemuda Tani dalam program Kementerian Pertanian
- Menumbuhkan KUB atau Kelompok Usaha Bersama yang difokuskan pada sektor pertanian
- Membuat program pelatihan serta magang bagi petani muda
- Mengoptimalkan penyuluh untuk mengembangkan serta mendorong minat petani muda
Untuk dapat menarik generasi petani muda Indonesia untuk bekerja pada dunia pertanian ialah dengan menjalankan pertanian lengkap dengan pakai teknologi yang akan lebih memudahkan pekerjaan petani.
Selain itu pemerintah juga dapat mengupayakan pembangunan karakter pemuda Indonesia yang cinta pertanian.
Dapat juga dilakukan pemberian insentif dan juga pelatihan bagi generasi muda yang akan terjun ke dunia pertanian.
Negara lain seperti Amerika, Inggris, Eropa, Prancis, Kanada, Amerika Serikat memberikan insentif baik itu dalam bentuk dana ataupun alat mesin pertanian kepada petani.
Hal tersebut tentu akan menarik banyak sekali minat para pemuda untuk masuk ke dunia pertanian.
Negara-negara tersebut memang khusus memperhatikan petani muda dengan usia di bawah 40 tahun untuk penerima insentif dalam berbagai hal contohnya adalah negara Amerika yang memberikan insentif berupa dana hibah dan subsidi bagi petani baru dengan usia di bawah 40 tahun.
Indonesia diharapkan melalui Yayasan seperti Yayasan Agrisustineri Indonesia (YASI) dapat membantu kesejahteraan petani menjadi lebih baik lagi petani mendapatkan kesetaraan hasil dari apa yang mereka sudah usahakan.
Strategi dari Kementerian Pertanian ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda sehingga mereka mau dan bersedia untuk melanjutkan bekerja di bidang pertanian.
Regenerasi Petani di Indonesia
Resiko pekerjaan di dunia pertanian yang sangat tinggi membuat banyak pemuda Indonesia menghindari pekerjaan tersebut sehingga tak heran apabila sektor pertanian ini kurang dalam penyerapan tenaga kerja muda.
Risiko yang paling tinggi dihadapi dalam sektor pertanian ini adalah pada saat kegagalan panen yang dapat disebabkan oleh iklim yang berubah secara tiba-tiba serangan hama dan juga penyakit yang dapat menurunkan produktivitas pertanian dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen.
Ketahanan pangan perlu dikelola dan di jaga dengan baik, regenerasi petani ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi pertanian.
Regenerasi petani ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dimana petani dengan usia tua memiliki produktivitas kerja yang rendah dan akan digantikan dengan petani yang lebih muda dengan produktivitas tinggi.
Produktivitas kerja yang tinggi juga akan meningkatkan produktivitas hasil pertanian sehingga diharapkan dengan petani muda produktivitas pertanian akan semakin meningkat dan ketahanan pangan juga semakin terjaga.
Petani muda cenderung akan melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat dan memanfaatkan teknologi sehingga akan lebih mudah berbeda dengan petani yang usianya sudah tidak produktif lagi biasanya kurang dalam pemanfaatan teknologi.
Sehingga diharapkan adanya regenerasi petani ini akan meningkatkan produktivitas kerja dan juga produktivitas pertanian dengan adanya petani muda di Indonesia ini.
Bagi petani yang merasa kesulitan untuk mendapatkan modal maupun membutuhkan dukungan dapat menghubungi Yayasan Agri Sustineri Indonesia (YASI) dimana yayasan ini merupakan yayasan yang berfokus dalam peningkatan kesejahteraan petani.
Yayasan ini memiliki banyak mitra yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani di pedesaan
Generasi muda juga diharapkan dapat menemukan solusi untuk masalah-masalah pertanian yang terjadi pada saat ini dengan ide-ide dan kreativitas yang mereka miliki diharapkan mampu sebagai pemecah masalah.
Permasalahan krisis petani muda Indonesia diharapkan dapat segera terselesaikan dan sektor pertanian jadi lebih maju dengan adanya generasi muda.
Referensi: agrisustineri.org