Mencampur pupuk untuk tanaman tidak boleh sembarangan. Pencampuran pupuk yang salah akan berdampak merugikan, mulai dari melenyapkan organisme penting di dalam tanah hingga menaikkan pH asam yang selama ini dihindari oleh petani.
Setiap pupuk dengan kandungan haranya mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga terdapat dampak antagonis antara pupuk satu dan lainnya jika diaplikasikan secara bersamaan. Dampak antagonis ini akan menyebabkan salah pupuk tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal atau hilang bahkan ada yang berakibat buruk bagi tanaman seperti keracunan.
Berikut adalah contoh aplikasi pupuk yang saling antagonis.
- Ammonium atau Urea tidak boleh dicampur KCl atau TSP dalam satu aplikasi. Campuran Ureadan TSP bisa menaikkan pH sehingga bisa mematikan mikroorganisme di tanah yangmemproduksi enzim urease.
Sedangkan Urea dan KCl yang dicampur akan membentuk gumpalan-gumpalan yang menyulitkanpenyebaran pupuk sehingga tidak merata. Pupuk Urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis seperti super dolomitmaupun TSP. Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian Urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan padatempat dan waktu yang bersamaan.
Namun, KCl dan TSP bisa dicampurkan dan diberikan bersama-sama
- Pupuk Cu tidak boleh diaplikasikan segera setelah aplikasi Urea dan Rock Phosphate (RP). Ureadan RP cenderung akan menurunkan/mengurangi penyerapan Cu oleh tanaman. Selang waktuaplikasi antara kedua pupuk ini adalah maksimal 4 minggu.
- Pupuk potassium MOP dan ZK tidak bisa diaplikasikan secara bersamaan dengan pupukmagnesium seperti kieserite dan super dolomit karena adanya pengaruh antagonis antara Kalium(K) dan Magnesium (Mg) serta antara Kalium (K) dan Kalsium (Ca) (kalsium dalam bentuk kapurpertanian/kaptan).
Unsur hara K jika dicampur dengan unsur hara Ca menyebabkan unsur Ca menjadi tertekan. Unsur Catidak dapat diserap secara sempurna oleh tanaman. Sebenarnya, unsur K akan diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan unsur Ca dan Mg. Jikatanaman kelebihan unsur K gejalanya mirip dengan tanaman kekurangan Mg.
Sementara itu, sifat antagonisme K dengan Mg lebih besar daripada K dengan Ca. Walaupun demikiankelebihan K juga mempunyai gejala yang sama dengan tanaman kekurangan Ca. Untuk mengurangi pengaruh antagonis pupuk ini diperlukan waktu sekitar 3 minggu. Apabilamemungkinkan, pupuk K harus diberikan terlebih dahulu.
Penjelasan lebih mudahnya dapat dilihat pada tabel Pencampuran Beberapa Jenis Pupuk berikut ini:
Oleh karena itu pemupukan dan pengapuran harus dilakukan secara terpisah. Paling tidak selang tiga pekan atau idealnya 40 hari setelah pengapuran baru dilakukan pemupukan.Tujuannya supaya kondisi unsur hara tanah kembali pulih.
Sumber: nuansatani.com