Tanaman rosella banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagai minuman dalam bentuk teh rosella. Selain dibuat teh, rosella juga dapat dibuat jus, jelly, sirup, dan saus. Umumnya kelopak bunga yang digunakan adalah kelopak bunga kering. Setiap 100 kg kelopak rosella segardihasilkan 11 kg kelopak kering. Teknis budidaya tanaman rosella adalah sebagai berikut :
Persiapan lahan
Tanah digaru agar rata lalu dibagi dalam bedengan dipisahkan dengan parit yang sama panjangnya dengan bedengan. Paritakan bertemu dengan selokan pengairan.
Jarak tanam
Jarak tanam yang dianjurkan untuk penanaman rosella yaitu berukuran 12x12 cm, 15x15 cm, 12,5x15 cm, 12,5x20 cm, atau 20x20 cm.
Waktu bertanam
Tanaman rosella adalah tanaman yang berbunga menurut musim. Jika rosella ditanam antara bulan September dan Januari maka berbunga pada bulan April. Jika ditanam pada bulan Februari sampai Agustus maka akan berbunga umur 2,5-3 bulan.
Benih
Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari pemungutan pertama sebab pertumbuhan biji telah mencapai pertumbuhan yang lengkap. Biji dipilih yang besar agar membawa tumbuhan dengan kecambah yang lebih kuat dan segar.
Cara bertanam
Bedengan diairi agar tidak kering dan dijaga agar keadaan tanah tidak terlalu basah. Buat lubang sedalam 1 -3 cm dan benih dimasukkan kedalam lubang tersebut. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang merata maka bibit dapat direndam sebelumnya selama 12 – 24 jam sebelum ditanam
Pemeliharaan
Umumnya bibit tumbuh 2-3 hari setelah ditanam. Tempat-tempat kosong dapat disulam dengan benih pada hari ketiga setelah tumbuh. Selain disulam dengan benih juga dapat digunakan cabutan yang telah lanjut umurnya misal 14 sampai dengan 30 hari. Penyiangan harus dilakukan karena tanaman yang cukup mendapat hujan pertumbuhan rumputnya menjadi cepat lebat dan subur. Penyiangan cukup dilakukan 2-3 kali dengan interval 5-7 hari agar pertumbuhan rosella subur tanpa kompetisi dengan rumput. Penyiangan sebaiknya dilakukan hingga bersih agar terhindar dari serangan penyakit Sclerotium dan Phytoptora.
Pemupukan
Waktu yang tepat untuk memberikan pupuk adalah pagi-pagi karena keadaan tanah masih basah. Macam-macam pupuk yang digunakan adalah : 1). ZA, dosis 400 kg/Ha, diberikan sekaligus pada saat bertanam dengan cara menaburkan pupuk didalam lubang tanam kedalaman 7 cm dari permukaan tanah lalu ditutup, selanjutnya diatasnya dapat ditanami benih. 2). Pupuk N, dosis 119 kg/Ha, diberikan dua kali, yakni pada umur 21 dan 60 hari. Pupuk ditaburkan dalam bedengan dengan kedalaman 7 cm dari dataran tanah dan 5 cm dari barisan tanaman yang membujur utara-selatan, yang terakhir dengan cara yang sama tapi menurut arah timur-barat.
Pemanenan
Rosela dapat dipanen umur 7 – 8 bulan, terhitung dari masa tanamnya biji. Tanaman ini dapat dipanen setiap 1 – 2 minggu untuk satu kali masa panen. Tanaman rosella memiliki umur maksimal hingga 5 kali panen dengan kondisi baik, dan jika kurang baik hanya mampu berbunga 2 – 3 kali. Pada masapanen terakhir, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru.
Sumber : https://pertanian.go.id
(MP3_S)