Penyakit tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen semakin meningkat, kemungkinan akibat pemanasan global. Teknologi konvensional untuk mengendalikan penyakit tanaman sering kali memiliki keterbatasan dalam hal efisiensi, keselamatan lingkungan, dan biaya ekonomi. Kebutuhan akan peningkatan efisiensi dan keselamatan sangat tinggi. Teknologi plasma bertekanan atmosfer non-termal telah menunjukkan potensinya sebagai alat alternatif untuk pengendalian mikroorganisme patogen tanaman yang efisien dan ramah lingkungan dalam banyak penelitian, yang akan kita tinjau dalam artikel ini.
Pada umumnya, teknologi plasma ini efisien dalam membunuh bakteri dan jamur penyebab penyakit tanaman di bawah kondisi laboratorium. Selain itu, air yang telah diterapi dengan plasma juga memiliki aktivitas antimikroba. Teknologi plasma dan air yang telah diterapi dengan plasma efisien dalam membersihkan dan mendisinfeksi tanaman, buah, dan biji. Namun, efektivitas teknologi plasma ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan mikro antara plasma dan jaringan tanaman. Ini termasuk struktur dan sifat permukaan tanaman, sistem antioksidan, dan kimia permukaan tanaman.
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efisiensi dalam membersihkan dan mendisinfeksi serta mekanisme yang mendasarinya. Belakangan ini, terdapat penelitian aktif tentang kemampuan teknologi plasma untuk meningkatkan toleransi atau ketahanan tanaman terhadap patogen (disebut "plasma vaccination"), yang merupakan area penelitian yang sedang berkembang. Teknologi plasma ini menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dalam mengendalikan penyakit tanaman, dan penelitian lebih lanjut di bidang ini penting untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Referensi: ncbi.nlm.nih.gov